HorasSumutNews.com - Berita Menteri Susi Terkini Terbaru Hari Ini - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan untuk memperbaiki kondisi sektor kelautan dan perikanan Indonesia tidak bisa dilakukan dengan cara yang biasa-biasa saja. Hal ini perlu terobosan-terobosan baru yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya.
Dia menuturkan, Indonesia merupakan negara dengan luas laut dan garis pantai terpanjang ke-2 di dunia setelah Kanada. Namun sayangnya selama ini kelebihan tersebut tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh negara ini.
Dia menambahkan, demikian pula jumlah nelayan tradisional Indonesia pada periode 2003-2013 terus turun dari 1,6 juta orang menjadi tinggal 800 ribu orang.
Sedangkan jumlah kapal perikanan berbobot besar milik pengusaha lokal juga turun 50 persen dari 8.900 kapal.
"Itu kita ngomong nelayan tradisional. Kapal besar Indonesia dari 8.900 yang jalan cuma separuh. Banyak hal lain yang tidak masuk akal dengan kondisi laut terbesar di dunia ke-2," tutur dia.
Maka untuk mengembalikan kondisi kelautan dan perikanan Indonesia, bukan persoalan yang mudah. Perlu terobosan yang di luar nalar agar Indonesia bisa berjaya di sektor maritim.
"Jadi membalikkan keadaan yang mustahil ini harus sedikit tidak normatif, karena situasinya sudah tidak normal. Dan kita juga tahu ada 115 eksportir dari 2003-2013 juga tutup tidak bisa ekspor lagi karena ketidaktersediaan raw material. Lalu saya lihat 2004 KKP mulai melegalkan kapal asing dan boleh berbendera Indonesia dan menangkap ikan di Indonesia itulah yang memuat pencurian ikan luar biasa," tandas dia.(Dny/Nrm)
"Itu kita ngomong nelayan tradisional. Kapal besar Indonesia dari 8.900 yang jalan cuma separuh. Banyak hal lain yang tidak masuk akal dengan kondisi laut terbesar di dunia ke-2," tutur dia.
Maka untuk mengembalikan kondisi kelautan dan perikanan Indonesia, bukan persoalan yang mudah. Perlu terobosan yang di luar nalar agar Indonesia bisa berjaya di sektor maritim.
"Jadi membalikkan keadaan yang mustahil ini harus sedikit tidak normatif, karena situasinya sudah tidak normal. Dan kita juga tahu ada 115 eksportir dari 2003-2013 juga tutup tidak bisa ekspor lagi karena ketidaktersediaan raw material. Lalu saya lihat 2004 KKP mulai melegalkan kapal asing dan boleh berbendera Indonesia dan menangkap ikan di Indonesia itulah yang memuat pencurian ikan luar biasa," tandas dia.(Dny/Nrm)