LOMBOK TENGAH, sasambonews.com.
Ketua Komite SMA Negeri 1 Pringgarata Lombok Tengah Hairil Anwar menyayangkan sikap dari salah seorang oknum Anggota DPRD Lombok Tengah, Muhalip Prawira Negara yang membuat stetmen di akun Facebooknya terkait dengan peristiwa dugaan pemukulan salah seorang siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pringgarata oleh Guru SMA Negeri 1 Pringgarata, yang terjadi pada Senin, (26/9/2016) lalu.
Dalam akun Facebooknya, oknum Anggota Dewan Lombok Tengah itu mengatakan "Ini PR baru lagi.... anak ini adalah siswa Gn. Agung di tendang oleh gurunya bernama Pak Rijal. Akan segera melapor ke Polsek untuk di proses...Saya akan kawal sampai tuntas setuntas tuntasnya...."."Komentar itu diposting malam Selasa, dan hari selasa,(27/9) sekitar Pukul 09.00 wita, oknum warga datang ke sekolah dan langsung menyeroyok Guru SMA Negeri 1 Pringgarata. Jujur saja atas nama pribadi dan Komite Sekolah, menyayangkan sikap Anggota Dewan itu," ucap Hairil Anwar, Rabu,(28/9/2016).
Karena isi akun Facebook oknum anggota Dewan Lombok Tengah itu banyak yang persoalkan, oknum anggota Dewan tersebut langsung menghapus isi komentarnya di Facebook." Sekarang statusnya itu sudah di hapus, tetapi sebelum dihapus saya sudah prinout, dan sudah banyak yang membaca status anggota Dewan itu," kata Hairil.
Terpisah, Anggota DPRD Lombok Tengah Muhalip Prawira Negara, membantah dirinya dikatakan sebagai propokator terkait dengan peristiwa pengeroyokan Guru SMA Negeri 1 Pringgarata oleh oknum warga setempat tersebut." Itu tidak benar, tujuan dari komentar di akun Facebook itu, supaya persoalan itu cepat di selesaikan oleh pihak Komite dan Sekolah," kilahnya.
Muhalip mengungkapkan, sebelum membuat komentar di akun Facebooknya, orang tua siswa yang diduga menjadi korban pemukulan Guru SMA Negeri 1 Pringgarata, datang kerumahnya untuk meminta petunjuk dan arahan, apakah kasus dugaan pemukulan tersebut diselesaikan di Polsek Pringarata atau di Sekolah." wali murid datag kerumah apakah mau ke polsek atau diselesaikan di sekolah, saran saya diselesaikan disekolah secara baik – baik," ungkapnya.
Muhalip juga membantah bila dirinya dikatakan sebagai otak penggerak warga, yang berujung pada pengeroyokan Guru SMA Negeri 1 Pringgarata oleh oknum warga tersebut." Katanya katanya mau ke sekolah, saya sarankan jangan berbuat anarkis,merusak, kecuali dengan kata – kata, dan saya tidak pernah mengarahkan masyarakat ke sekolah," ujarnya. |rul