Ilustrasi begal | net |
Informasi yang dihimpun wartawan, Rabu (28/9/2016) menyebutkan, pembegalan pertama terjadi Minggu malam (25/9/2016). Pembegalan kedua terjadi Selasa sore (27/9/2016) usai membuat laporan di Polsek Patumbak.
Kejadian berawal saat korban Minggu (25/9) malam, keluar rumah untuk membeli nasi goreng. Saat melintas di tengah jalan ia dihadang empat orang begal. Ia pun harus merelakan sepeda motornya, Honda Verza Nopol BK 6031 AGB dilarikan komplotan begal itu. Malam itu juga, korban datang ke Mapolsek Patumbak untuk membuat laporan.
Karena tidak membawa surat-surat kelengkapan sepeda motornya, korban diminta pulang untuk mengambil bukti kepemilikan sepeda motor itu.
Kemudian, Selasa sore, korban kembali datang ke Mapolsek Patumbak untuk membuat laporan. Usai membuat laporan, korban kemudian menuju Simpang Amplas, dekat Fly Over untuk menunggu angkutan kota (angkot) yang mengarah ke rumahnya.
Saat sedang berdiri menunggu angkot, tiba-tiba saja ia didatangi dua pelaku. Awalnya keduanya meminta rokok, namun korban tak memberinya karena ia tak merokok.
Karena tak diberi rokok, kedua pelaku lalu mengambil handphone yang ada di saku celana korban. Ia tak berkutik karena kedua pelaku mengancam akan melukainya.
Begitu merampas handphone korban, kedua pelaku langsung kabur. Korban tak jadi pulang. Ia kembali datang ke Mapolsek Patumbak untuk membuat pengaduan. "Masih lidik, laporannya sudah diterima," kata Kanit Reskrim Polsek Patumbak AKP Ferry Kusnadi saat dikonfirmasi wartawan. Seperti dikutip dari medansatu. (**/Kld)