Berdasar informasi yang dihimpun, peristiwa bermula ketika KA barang pengangkut peti kemas, dengan masinis Amri dan Asisten Masinis, Kukuh Triatmojo, melaju kencang dari arah Cirebon (timur) menuju Jakarta (barat).
Saat tiba di KM 115+400 perbatasan Cikaum Barat dengan Cikaum Timur, diduga roda kereta copot (terlepas), sehingga menyebabkan gerbong keluar rel, lalu oleng ke kanan dan menghantam sejumlah sepeda motor yang tengah berhenti untuk melintas.
"Roda-roda keretanya sampai copot berserakan di sepanjang pinggir kiri dan kanan rel," ujar Udin Saepudin (50), saksi mata warga Desa Cikaum Barat seperti di kutip Okezone.
Dia menuturkan, sebelum insiden terjadi, dirinya mendengar suara bergemuruh dari arah timur. Saat diperiksa, terlihat asap tebal membubung menyertai lajunya kereta tersebut.
"Asap tebal itu, kayaknya berasal dari debu bantalan rel yang tergerus gerbong, akibat roda-rodanya copot. Bahkan, saking kencangnya laju kereta, roda-roda yang copot itu sampai beterbangan (terpental) berserakan," tuturnya.
Akibat insiden tersebut, gerbong kereta pun anjlok keluar rel, terlihat goyang dan oleng ke kanan, lalu menghantam beberapa motor yang hendak melintas.
"Beruntung pengendaranya keburu lari menyelamatkan diri. Cuma motornya rusak terhantam gerbong," ucapnya.
Kapolsek Cikaum, AKP Supratman, menambahkan tidak ada korban jiwa dalam insiden kecelakaan kereta api barang yang mengangkut peti kemas tersebut.
"Saat ini, proses evakuasi dan perbaikan jalur rel yang rusak, masih berlangsung, melibatkan para petugas polsek, koramil dan personel PT KAI Daops III Cirebon. Saat ini pun jalur III belum bisa digunakan atau dilewati kereta," pungkasnya. (Fotoo : Okezone/WD)