Polisi Kejar Pembawa Kabur Uang Hasil Tipuan Sang Raja Penipu Dimas Kanjeng

Probolinggo, infobreakingnews - Tim Penyidik Subdit I Kamneg Ditreskrimum Polda Jatim untuk yang kesekian kalinya membawa keluar 'Dimas Kanjeng' Taat Pribadi (46), tersangka kasus pembunuhan dan penipuan penggandaan uang, guna melihat dua bunker di rumah isterinya di daerah Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jumat (21/10) hari ini.
Di dua bunker yang tersembunyi di bawah tanah dan ditutup rapi tempat tidur mewah itu sejak semula disebutkan Pimpinan Padepokan (Bank Gaib) Dima Kanjeng itu menjadi gudang penyimpanan uang. Namun ketika dilakukan pengecekan awal, Kamis (20/10), ternyata sudah kosong.
"Kita akan minta tersangka Dimas Kanjeng menunjukkan, ke mana isi (uang) bunker itu karena sekarang sudah bersih (kosong)," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombespol RP Argo Yuwono yang dikonfirmasi, Jumat tadi pagi.
Misteri keberadaan dua bunker yang diduga dipakai menyimpan uang mahar dari ribuan pengikut Taat Pribadi yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia itu baru ditemukan tim penyidik Kamis kemarin.
Selama ini keberadaan bunker itu tidak diakui tersangka yang dikenal sangat licin. Kedua bunker itu mulanya diubek-ubek di 'istana' Padepokan Dimas Kanjeng. Namun, pekan lalu gagal ditemukan, lalu upaya penelusuran dilakukan ke rumah kerabat Taat Pribadi dan baru kemudian ke rumah isterinya di kota Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.
"Rumah itu ditempati istri Taat Pribadi yang menjadi tersangka otak pembunuhan Ismail Hidayah dan Abdul Gani. Hanya saja bunker-bunker itu sewaktu ditemukan, sudah dalam keadaan kosong. Tidak ada tumpukan uang atau perhiasan emas permata sebagaimana dipertontonkan dalam rekaman video yang disiarkan melalui medsos YouTube," ujar Kombes Pol RP Argo Yuwono. Diduga uang dan emas batangan tersebut dikuras kaki tangan Taat Pribadi, sebelum penggerebekan dilakukan polisi.
Penemuan bunker itu baru ditemukan ketika dilakukan penggeledahan di dua kamar tidur bersebelahan dengan ruang tengah. Kamar tersebut berisi satu kasur tanpa ranjang yang terhampar di atas karpet hijau yang tergeletak di lantai keramik warna putih. Dari kecurigaan yang ada, petugas akhirnya mengambil kasur dan dikeluarkan dari kamar. Di bawah karpet hijau itu terlihat satu keramik yang bentuknya berbeda di sisi kanan ruangan dan di baliknya tersembunyi tuas besi pembuka bunker.
"Panjang bunker ada sekitar 2 meter dengan lebar 1 meter, tinggi bunker sekitar 1,5 meter. Lantai dan dinding bunker terbuat dari beton cor. Di dalam bunker tidak ditemukan benda apapun. Bunker lain ditemukan petugas di kamar lain. Bunker kedua ini juga ditutup karpet hijau yang menempel di permukaan lantai keramik. Ketika dibuka isinya kosong," ujar Argo yang menduga keras isi bunker sudah 'dikuras' sejak lama ketika petugas fokus pada pemeriksaan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Kini pihak Polisi terus mengejar sejumlah orang yang diduga membawa uang hasil tipuan sang raja penipu Dimas Kanjeng. *** Dani Setiawan.

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :