Survei Tunjukkan 42% Warga Singapura Memilih untuk Pindah ke Negara Lain


Singapura, infobreakingnews  - Keamanan  serta kualitas negara yang unggul tidak menjadi jaminan bagi para warga negara Singapura untuk tetap tinggal di negara tersebut.
Hasil sebuah studi online yang dilakukan perusahaan riset global Ipsos dan penyedia data SSI menunjukkan 42 persen warga Singapura ingin bermigrasi jika mendapat kesempatan.

Sebanyak 1.050 orang dilibatkan dalam survei yang digelar pada akhir tahun lalu itu. Mereka terdiri dari 923 orang warga Singapura, sisanya adalah para ekspatriat dan penduduk tetap (PR).

Dalam hasil survei yang dirilis pada Kamis (29/9/2016) itu sebanyak 42 persen ingin pergi meninggalkan negeri itu meski  Singapura diakui sangat aman, memiliki kualitas pendidikan yang bagus dan perekonomian yang baik.


Meski demikian sebagian besar responden menilai masih banyak area yang bisa ditingkatkan misalnya, dukungan untuk warga kurang mampu (25 persen), kemudahan memulai usaha baru (23 persen) dan kebebasan mengeluarkan pendapat (35 persen).

Selain itu, hampir separuh dari warga Singapura yang mengikuti survei menilai biaya hidup adalah salah satu sektor yang harus diperbaiki.

"Keluhan umum yang kerap muncul di Singapura adalah ritme kehidupan yang cepat yang sejalan dengan denyut kehidupan kota," kata Melanie Ng, kepada unit pemahaman pasar Ipsos.

"Mereka yang ingin bermigrasi mungkin orang-orang yang menginginkan gaya hidup berbeda atau mencari tempat dengan keunikan tertentu dan kesempatan karier yang bagus," tambah Melanie. ***Nadya

Subscribe to receive free email updates: