Desy Ratnasari Beri Motivasi Guru

Penulis : Dimas
Kamis, 01 Desember 2016

KRAKSAAN – Dalam rangka memperingati Hari Aksara Internasional (HAI), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo bekerja sama dengan Jawa Pos Radar Bromo mengadakan Seminar Pendidikan Aksarawan Menjadi Sastrawan dengan tema "Keaksaraan Sebagai Pondasi Gerakan Pemberdayaan Masyarakat" di Gedung Islamic Center (GIC) Kota Kraksaan, Rabu (30/11/2016).

Kegiatan yang diikuti 1.100 orang guru dan tenaga kependidikan ini dihadiri narasumber anggota Komisi VIII DPR RI Hj. Desy Ratnasari dengan tema "Peran Penting Keluarga".

Hadir dalam kesempatan tersebut anggota Komisi VIII DPR RI Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si, jajaran Forkopimda, Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Hj. Nunung Timbul Prihanjoko, para Kepala Perangkat Daerah, pengurus PGRI serta para Kepala Cabang Dispendik Kecamatan se-Kabupaten Probolinggo.

Desy Ratnasari mengungkapkan bahwa keluarga memiliki fungsi biologis, pemeliharaan, sosial, ekonomi dan pendidikan/keagamaan. "Tanpa disadari kita sebagai orang tua menjadi contoh bagi anak," katanya.

Menurut pelantun lagu Tenda Biru ini, kadang-kadang seorang orang tua memang harus berkorban untuk memenuhi keinginan. Memang susah menjadi orang tua sabar dan tidak emosional.

"Tetapi kalau kita sabar berkomunikasi, semua akan jadi efektif. Kenali waktu yang tepat untuk menyampaikan sesuatu pada anak. Jangan pernah malu minta maaf dan mengakui kesalahan," tegasnya.

Sementara H Hasan Aminuddin mengatakan sebagai pendidik pertahan bagaimana budi pekerti seorang guru ini sesuai dengan budi pekerti bangsa Indonesia. "Petiklah hikmah dari apa yang disampaikan Ibu Desy Ratnasari. Keilmuan yang didapat semoga menjadi pendidik yang uswatun hasanah," ungkapnya.

Sedangkan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Probolinggo Asy'ari menyampaikan gerakan bersama pemberantasan buta aksara sejak tahun 2015 menyadarkan semua, kebersamaan dalam mendidik, mengajar dan memberdayakan masyarakat itu sangat penting.

"Tagline aksarawan menjadi sastrawan ini terbukti bisa memacu semangat membaca, menulis dan menghitung masyarakat yang selama ini masih buta aksara," katanya.

Hal senada juga disampaikan Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo. Menurutnya, peringatan Hari Aksara Internasional ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran seluruh pemangku kepentingan pendidikan bahwa masih ada masyarakat dewasa di dunia ini yang buta aksara.

Peringatan HAI ini juga dimeriahkan dengan Jambore Keaksaraan meliputi lomba cerdas cermat alumni warga belajar keaksaraan, lomba tutorial proses belajar mengajar keaksaraan, lomba mewarnai bagi murid TK dan unjuk karya pendidikan kecakapan hidup. (mas)


//

Subscribe to receive free email updates: