Para Pengusaha Keluar Dari Jakarta

PERAWANGPOS -- Jelang demo 2 Desember atau 212, dikabarkan banyak pengusaha yang akan meninggalkan Jakarta. Mereka khawatir terjadi kerusuhan. Masa sih segawat itu.

Bahkan, kata dia, sebagian dari pengusaha tersebut sudah meninggalkan ibu kota.

Para pengusaha tersebut pergi ke daerah-daerah yang relatif lebih tenang dan tidak memiliki potensi kerusuhan pada 2 Desem­ber mendatang. Bahkan ada juga yang pergi ke luar negeri.

"Pokoknya mereka memilih tidak di Jakarta, mungkin ke Bali, Manado, Yogya, yang relatif tidak terjadi kerusuhan. Ada juga yang ke luar negeri seperti ke Singapura," kata dia.

Menurut Ade, para pengusaha ini mempersiapkan diri untuk keluar dari Jakarta selama 15 hari hingga 20 hari. Namun, jika aksi demo 2 Desember nanti tidak sebesar yang diperkira­kan, para pengusaha tersebut kemungkinan akan kembali ke Jakarta lebih cepat.

"Mereka wait and see. Jika beres satu hari mereka kembali lebih cepat untuk kembali berak­tivitas. Karena bunga kredit itu tinggi kalau usaha mereka lama tidak jalan bagaimana," katanya.

Bahkan, kata dia, saat ini gudang pabrik penuh dengan berbagai produk tekstil akibat para pengusaha menahan mem­beli menjelang aksi demontrasi 2 Desember di Jakarta. "Di gudang barang mengendap, para distribu­tor nggak ambil barang karena pengusaha khawatir, mereka beli seperlunya aja," tutur Ade.

Kekhawatiran para pengusaha tersebut karena adanya keta­kutan sepi pembeli menjelang dan saat terjadi demo. Apalagi isunya sama serikat pekerja akan turun ke jalan. "Jadi pengusaha memilih untuk tidak membeli barang dulu," katanya.

Ade menjelaskan, kerugian para pengusaha pada saat demo 4 November mencapai miliaran rupiah yang dialami pengusaha Jakarta ataupun daerah. Keru­gian pun akan kembali ter­jadi menjelang rencana demo 2 Desember, khususnya para pengusaha ritel.

"Kerugian detailnya kami be­lum menghitung tapi mencapai miliaran rupiah, tidak sampai Rp 10 miliar. Yang jelas rugi karena produksi turun, barang di gudang numpuk," paparnya.

Lebih lanjut Ade mengatakan, langkah pemerintah dan aparat penegak hukum yang melaku­kan safari ke berbagai tempat, cukup menenangkan para pen­gusaha karena telah mengimbau masyarakat daerah tidak pergi ke Jakarta.

Sementara, Menteri Perin­dustrian Airlangga Hartarto memastikan rencana aksi demo pada 2 Desember tidak akan mengganggu aktivitas industri. Dia berkeyakinan industri akan beroperasi secara normal pada tanggal tersebut.

Airlangga menyatakan, rencana aksi unjuk rasa seperti ini bukan pertama kali terjadi di Indonesia. Namun buktinya, industri bisa berjalan secara normal tanpa mengalami hambatan yang besar. "Kalau industri kita akan bekerja terus. Enggak-lah," ujar dia.

Investasi Tetap Aman

Kepala Badan Koordinasi Pen­anaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan, investor belum menunjukkan reaksi yang negatif terkait rencana demon­strasi 2 Desember mendatang. Investor saat ini sudah lebih dewasa dalam menyikapi gejolak politik di Indonesia.

"Sejauh ini reaksi investor positif. Ini menunjukkan kema­tangan politik kita bisa berdia­log secara terbuka dan bahkan mengenai hal-hal sensitif," ujar Lembong.

Bahkan, kata dia, dukungan internasional kepada Jokowise­makin kuat dengan adanya demo-demo belakangan ini.

Sumber : Rol

Subscribe to receive free email updates: