Rapat Kerja Tahunan BAN PT Tahun 2016

Jakarta, infobreakingnews - Kedisiplinan kampus dalam mengurus akreditasi lembaganya mendapat sorotan. Catatan dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) mendata, akreditasi sebanyak 1.882 unit prodi telah kadaluarsa. Masyarakat bisa dirugikan dalam kasus ini.

Dewan Eksekutif BAN-PT  Tcan Basaruddin mengatakan. jumlah prodi yang sudah mati atau kadaluarsa akreditasinya memang mencapai 1.882 unit.

"Kita harap kampus segera mengurusnya," ungkap Tcan dalam sanbutan pidato pembukaan Rapat Kerja Tahunan BAN-PT di Hotel Sari Pan Pacific,Jakarta tadi malam (8/12).

Tcan Basaruddin mengingatkan jangan sampai sampai akreditasi yang kadaluarsa itu merugikan masyarakat. Untuk mempercepat proses akreditasi itu, Tcan mengatakan, BAN-PT akan membuka layanan akreditasi online.

Namanya adalah SAPTO, sistem akreditasi perguruan tinggi online. Dengan sistem online ini, tim dari perguruan tinggi pengaju akreditasi tidak perlu ke Jakarta.

Catatan dari BAN-PT menunjukkan perguruan tinggi yang mendapat akreditasi A sebanyak 43 unit. Perinciannya adalah PTN ada 25 unit, PTS 14 unit, PTAN 3 unit, dan kampus di bawah kementerian/lembaga lain satu unit. Sesangkan jumlah prodi yang mendapatkan akreditasi A ada 2.322 unit prodi.

Menristekdikti, Nasir dalam sambutan pidato pembukaan rapat tahunan BAN PT 2016 mengungkapkan sangat prihatin dengan banyaknya prodi yang akreditasinya sudah kadaluarsa.

"Saya berpesan kepada rektornya, untuk segera mengurus," jelasnya. Sebab kasihan mahasiswa mendaptkan ijazah yang tidak legal karena akreditasi prodinya kadaluarsa.

Kepada jajaran BAN-PT, Menristekdikti Nasir mengatakan ,harus bekerja cepat.

"Pokoknya sudah sesuai ketentuan, akreditasinya segera dikeluarkan," ujarnya.
Dia juga mendukung penerapan akreditasi online. "Ojek saja sudah online. Masak akreditasi tidak bisa online," tegasnya.

Nasir mengakui di lapangan kampus ada yang menipu akreditasi. Diantaranya adalah mengakali jumlah dosen. Dosen dari kampus lain didata seakan-akan menjadi dosen tetap kampus yang mengajukan akreditasi. Nasir menjelaskan isian akreditasi harus diperbaiki supaya bisa mendeteksi kecurangan.


"Kalau sudah menipu, bagaimana bisa menjaga mutu," tutupnya.*** Doddy.

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :