Lombok Tengah, sasambonews.com. Wakil Ketua kuwartir cabang Pramuka Loteng H Sumum mengatakan, tugas pokok gerakan Pramuka adalah untuk melaksanakan pendidikan bagi kaum muda di lingkungan luar sekolah. Sedangkan tujuan gerakan Pramuka adalah untuk membentuk setiap Pramuka agar menjadi pribadi yang beriman, bertakwa, memiliki akhlak yang mulia, mempunyai jiwa patriotik, taat terhadap hukum, dan disiplin.
Untuk itu Pengurus Kuwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Lombok Tengah meminta, agar lembaga pendidikan negeri maupun swasta, wajib memperkenalkan Pramuka kepada anak didiknya. Di mulai dari bangku kelas I sekolah dasar (SD), hingga SMP."Itu sudah menjadi ketentuan, yang diperintahkan Kementerian Pendidikan," kata Dia mengatakan, Pramuka di sekolah menjadi ekstra kurikuler wajib. Sehingga, mau tidak mau sekolah harus menerapkannya. Apalagi, pemerintah sudah melaksanakan kursus mahir dasar Pramuka kepada 1.149 guru SD dan 224 guru SMP.Dari total jumlah SD sebanyak 597 unit dan SMP 156 unit, negeri maupun swasta, kata Sumum 25 persen diantaranya sudah menjalankan kewajiban yang dimaksud. Mereka pun secara aktif melaksanakan program ekstra kulikuler itu.
Kendati demikian, angka itu masih terlalu kecil.Sehingga, lanjutnya pengurus kuwartir cabang dan Pemkab akan menjalin kerja sama, guna mengejar ketertinggalan. Di tahun 2017 mendatang, ditargetkan mencapai 58 persen dan 100 persen di tahun 2019. "Mohon sekolah yang merasa belum memperkenalkan Pramuka, segera berkerja," serunya.
Di Pramuka, terang Sumum siswa akan diajarkan berbagai ilmu pengetahuan, dari belajar baris berbaris, upacara bendera, seni tari, musik, agama, bela diri dan lain sebagainya. Kegiatan itu secara langsung mendidik karakter generasi penerus bangsa, sehingga tidak terjerumus pada perbuatan melanggar hukum, seperti narkoba, tawuran atau seks bebas."Beda dengan PMR, yang hanya fokus kepada urusan kesehatan saja. Tapi, tetap PMR menjadi ekstra kulikuler sekolah, yang tidak boleh dikesampingkan juga," ujar Sumum.