Jamini masih tampak kaget, antara senang dan haru ketika diajak foto bareng menteri serta dihadiahi satu buah traktor roda dua. (foto: ip-infoblora) |
Hal itu terjadi ketika kegiatan dialog tanya jawab antara Menteri Pertanian dengan para petani setelah panen raya padi di Desa Pulo Kecamatan Kedungtuban, Selasa (24/1/2017). Saat itu Menteri bertanya tentang harga jual padi dan jagung, Jamini berteriak secara spontan bahwa harga jagung hanya Rp 2500 per kilogram. Sontak teriakan Jamini itu mencuri perhatian Menteri, sehingga ia diminta naik ke panggung.
"Harga jagung hanya Rp 2500 per kilogram, ini menindas petani. Coba Ibu kesini, ceritakan siapa yang berani membeli jagung dengan harga serendah itu. Harusnya jagung itu satu kilogram dihargai Rp 3200, atau minimal Rp 3000. Sini Bu, naik panggung," ujar Menteri Andi Amran Sulaiman.
Dengan langkah pelan, Ibu Jamini pun mendekati Menteri dan naik ke panggung. Ia tidak langsung menjelaskan apa yang diteriakkan tadi, melainkan menangis haru bisa bertemu Menteri dan memeluknya. Begitu juga dengan Menteri Andi Amran Sulaiman, ia memberikan pelukan dan meminta Jamini untuk menjelaskan apa yang dialaminya dari para tengkulak nakal.
Jamini ditanyai Menteri Pertanian, sedangkan Bupati H.Djoko Nugroho memberikan kunci traktor sebagai hadiah. (foto: ip-infoblora) |
Menteri pun langsung memerintahkan kepada Kapolres Blora untuk menyelidiki praktek tengkulak nakal. "Coba dicari siapa tengkulak nakal itu Pak Kapolres. Tanyai mereka, kenapa berani menindas petani dengan harga rendah. Jangan langsung dihukum," ucap Menteri.
Sebagai tanda penghargaan karena berani mengungkap praktek tengkulak nakal, Menteri langsung memberikan traktor secara gratis kepada Jamini. "Ibu belum punya traktor kan? Mau diberi traktor?," kata Menteri secara spontan.
"Belum punya Pak. Nggih mau, tapi tidak bisa bawa pulang," jawab Jamini sambil menunjukkan muka kagetnya.
"Kalau begitu ini saya beri satu traktor gratis. Coba Pak Bupati, kunci traktor berikan satu ke Bu Jamini. Nanti saya ganti lebih banyak untuk Blora," lanjut Menteri.
Menteri lantas meminta Jamini untuk memanfaatkan sebaik-baiknya traktor yang ia berikan. Dia diminta tidak takut untuk melapor jika mengalami penekanan harga komoditas pertanian. "Jangan takut Bu, nanti laporkan saya ke Jakarta. Naik pesawat saya yang bayari," tegas Andi Amran Sulaiman. (ip-infoblora)