BERITA MALUKU. BPTP Balitbang Kementerian Pertanian, bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Maluku, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian, mencanangkan Gerakan Tanam (GERTAM) Cabai, berlangsung di halaman BPTP Balitbang Maluku, Senin (27/2/2017).
Anakan cabai yang disiapkan BPTP Balitbang Maluku mencapai 150 ribu anakan, diantaranya 16.600 anakan telah didistribusi kepada IWAPI, KPTI dan PKK Maluku.
Gubernur Maluku, Said Assagaff dalam sambutannya yang dibacakan staf ahli bidang pembangunan, Poli Kaihatu mengatakan, Maluku memiliki wilayah yang potensial untuk pengembangan tanaman cabai.
Potensi tegal/kebun yang dapat dimanfaatkan untuk menanam cabai maupun sayuran lainnya seluas 790.702 ha, dan data jumlah rumah tangga kurang lebih 349.281 KK dengan total jiwa 1.686.469 jiwa (tahun 2015).
Menurutnya, dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan gizi keluarga melalui optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan, serta menyikapi situasi fluktuasi harga cabai yang terjadi setiap tahun, Menteri Pertanian, Dr. Ir. Amran Sulaiman telah mencanangkan "Gertam Cabai" yaitu Gerakan Nasional Penanaman 50 juta pohon cabai di pekarangan.
Dijelaskan, gerakan tersebut sebagai upaya pemerintah menggalakkan masyarakat untuk menanam cabai, sehingga saat harga cabai naik, tidak perlu ada kekhawatiran.
"Tujuan program ini adalah untuk memenuhi ketersediaan cabai, yang permintaannya terus meningkat, sementara ketersediaan masih terbatas, yang menyebabkan harga cabai melambung tinggi di pasaran," ujarnya.
Dirinya berharap gerakan tanam cabai ini, selain untuk memenuhi kebutuhan secara mandiri, juga untuk menghemat belanja rumah tangga, sekaligus menekan tingkat inflasi.
Sementara itu, Kepala BPTP Balitbang Maluku yang diwakili Yusuf M.P mengatakan, pencanangan GERTAM cabai merupakan bagian dari ketahanan pangan dan gizi keluarga.
"Kalau dilihat harga cabai terus mengalami fluktuasi, maka penanaman cabai di pekarangan merupakan salah satu solusi penyediaan cabai secara berkelanjutan di rumah tangga," katanya.
Dirinya berharap, melalui GERTAM Cabai, setidaknya 20 persen persoalan cabai dapat ditangani oleh masyarakat.
Anakan cabai yang disiapkan BPTP Balitbang Maluku mencapai 150 ribu anakan, diantaranya 16.600 anakan telah didistribusi kepada IWAPI, KPTI dan PKK Maluku.
Gubernur Maluku, Said Assagaff dalam sambutannya yang dibacakan staf ahli bidang pembangunan, Poli Kaihatu mengatakan, Maluku memiliki wilayah yang potensial untuk pengembangan tanaman cabai.
Potensi tegal/kebun yang dapat dimanfaatkan untuk menanam cabai maupun sayuran lainnya seluas 790.702 ha, dan data jumlah rumah tangga kurang lebih 349.281 KK dengan total jiwa 1.686.469 jiwa (tahun 2015).
Menurutnya, dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan gizi keluarga melalui optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan, serta menyikapi situasi fluktuasi harga cabai yang terjadi setiap tahun, Menteri Pertanian, Dr. Ir. Amran Sulaiman telah mencanangkan "Gertam Cabai" yaitu Gerakan Nasional Penanaman 50 juta pohon cabai di pekarangan.
Dijelaskan, gerakan tersebut sebagai upaya pemerintah menggalakkan masyarakat untuk menanam cabai, sehingga saat harga cabai naik, tidak perlu ada kekhawatiran.
"Tujuan program ini adalah untuk memenuhi ketersediaan cabai, yang permintaannya terus meningkat, sementara ketersediaan masih terbatas, yang menyebabkan harga cabai melambung tinggi di pasaran," ujarnya.
Dirinya berharap gerakan tanam cabai ini, selain untuk memenuhi kebutuhan secara mandiri, juga untuk menghemat belanja rumah tangga, sekaligus menekan tingkat inflasi.
Sementara itu, Kepala BPTP Balitbang Maluku yang diwakili Yusuf M.P mengatakan, pencanangan GERTAM cabai merupakan bagian dari ketahanan pangan dan gizi keluarga.
"Kalau dilihat harga cabai terus mengalami fluktuasi, maka penanaman cabai di pekarangan merupakan salah satu solusi penyediaan cabai secara berkelanjutan di rumah tangga," katanya.
Dirinya berharap, melalui GERTAM Cabai, setidaknya 20 persen persoalan cabai dapat ditangani oleh masyarakat.
from Berita Maluku Online http://ift.tt/2lM53Gs
via IFTTT