MATARAM,Sasambonews.com- Peluang Ahyar Abduh menggunakan kendaraan Golkar pada Pilgub NTB 2018 bisa dibilang tertutup lantaran seluruh DPD II mendeklarasikan dukungannya ke Ketua DPD Partai Golkar NTB Suhaili.
Pada pembukaan Silaturrahmi kader dan Rakerda DPD I Partai Golkar NTB sebanyak sepuluh DPD II bersepakat tanpa unsur paksaan dalam mendukung Suhaili FT (Uhel) sebagai calon Gubernur NTB yang dibacakan langsung oleh Ketua DPD II Partai Golkar Kota Mataram H.Mohan Roliskana, Sabtu (25/2/2017) dilapangan Alun-alun tasturan Praya Lombok Tengah.
Pada kesempatan itu Ahyar Abduh tak hadir padahal dia adalah mantan ketua DPD II Golkar Kota Mataram.
Pada pembukaan Silaturrahmi kader dan Rakerda DPD I Partai Golkar NTB sebanyak sepuluh DPD II bersepakat tanpa unsur paksaan dalam mendukung Suhaili FT (Uhel) sebagai calon Gubernur NTB yang dibacakan langsung oleh Ketua DPD II Partai Golkar Kota Mataram H.Mohan Roliskana, Sabtu (25/2/2017) dilapangan Alun-alun tasturan Praya Lombok Tengah.
Pada kesempatan itu Ahyar Abduh tak hadir padahal dia adalah mantan ketua DPD II Golkar Kota Mataram.
Mohan dalam pernyataan sikapnya menyebutkan bahwa dari sepuluh DPD II bersepakat merekomendasikan Suhaili FT sebagai Calon Gubernur."Dengan tanpa unsur paksaan kami sepuluh DPD II bersepakat merekomendasikan Suhaili FT sebagai Calon Gubernur tertandatangani, dan semoga bisa digunakan sebagaimana mestinya,"demikian disampaikan Mohan yang ditunjuk langsung mewakili membacakan.
Ketua DPD I Partai Golkar NTB H. Suhaili FT menjelaskan bahwa dia berkeinginan membangun komitmen memperjuangkan visi dan misi partainya dengan menjadi calon gubernur ."Kami ingin membangun komitmen, memperjuangkan visi misi partai Golkar.Ikhtiar ,menjadi pelayan dan khadam dibumigora.Secara pribadi saya Innalilahi Wainnailaihi Rojiun, mudah-mudahan tercapai dengan izin Allah. Mari ikhtiar obsesi yang dicita-cita, doakan semoga kita bisa meluruskan,"pungkasnya.
Uhel juga menyebutkan, bahwa apabila ada kader ataupun masyarakat yang berbeda pilihan di Pilgub jangan sampai membuat permusuhan ." Kalau ada kader atau masyarakat ada yang berbeda pilihan dan pandangan. Kita tidak boleh berpecah belah,"tandasnya.
Ipr