Penulis : Cahyo
Kamis, 30 Maret 2017
 |
| Ratusan warga termasuk ibu-ibu dengan membawa poster memblokade jalan alternatif yang rusak jalur Probolinggo-Lumajang yang tak kunjung diperbaiki |
Probolinggo,KraksaanOnline.com - Lantaran kesal dan tersulut emosi, karena jalan masih juga belum diperbaiki. Warga dua desa, yakni Desa Ngepoh dan Tamansari, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, kembali menggelar aksi tutup paksa jalan yang ke 3 kalinya, Rabu (29/3).
Amarah warga kembali memuncak dengan memblokir jalur alternatif ke arah Kabupaten Lumajang, dan juga penghubung dua Kecamatan yakni Kecamatan Dringu dan Kecamatan Tegalsiwalan ini.
Aksi blokir jalan yang ketiga kalinya ini, akan terus menggelar aksi semacam ini sampai permintaan warga di dengar pemerintah setempat. Pasalnya, sepanjang jalan 10 kilometer di penuhi lubang dan berlumpur.
Tak hanya itu, warga dari dua Kecamatan ini, mengancam akan menutup jalan dengan kayu dan batu, jika perbaikan tidak terealisasi oleh pemerintah.
Menuurut warga, pajak bumi dan bangunan selalu dibayar masyarakat, dan harus digunakan untuk pembangunan fasilitas umum.
Ibu Atim, salah satu warga yang ikut menutup jalan menuturkan, jalan rusak ini sering memakan korban, terutama ibu-ibu jatuh dari motor karena terjerembab lubang berlumpur.
"Terpaksa kami lakukan aksi tutup jalan, karena banyak yang terluka akibat jatuh karena terpental jalan berlubang. Sudah 6 tahun tidak pernah ada perbaikan, saya berharap pemerintah segera perbaiki jalan ini,"ujar Bu Atim, kepada wartawan saat melakukan aksi tutup jalan.
"Warga marah karena jalan tak kunjung diperbaiki. terganggu sekali jalan ini, kalau muatan banyak sering patas as dan gardan mobil, saya mohon segera ada perbaikan, jangan malah warga yang memperbaiki sendiri jalan ini,"tambah Ahmad, salah satu pengendara.
Warga menyesali pemerintah setempat. Karena sejauh ini hanya rapat - rapat terus, dan memberi tanda jalan-jalan yang rusak, namun belum kunjung ada perbaikan.
Editor : Firman
//