Dianggarkan Rp 8,8 M, Pembetonan Jl.Ngraho-Ketuwan Akan Dilanjutkan

Kerusakan jalan kabupaten ruas Ngraho-Ketuwan di Kecamatan Kedungtuban akan ditangani tahun 2017 dengan rigid beton.
(foto: dok-lia)
BLORA. Kerusakan jalan kabupaten ruas Ngraho-Ketuwan di Kecamatan Kedungtuban memang belum semuanya diperbaiki. Setelah tahun 2016 kemarin dilakukan pembetonan mulai Desa Pulo hingga Desa Wado, Pemkab Blora akan melanjutkan pembetonan kembali tahun 2017 ini.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora, Ir. Samgautama Karnajaya MT ketika dihubungi awak media, Senin (10/4/2017). Ia menyampaikan bahwa tahun ini telah dianggarkan dalam APBD 2017 untuk melanjutkan rigid beton di ruas Ngraho-Ketuwan Kecamatan Kedungtuban.

"Benar, tahun ini perbaikan jalan di ruas Ngraho-Ketuwan akan dilanjutkan dengan rigid beton. Melanjutkan perbaikan sebelumnya. Tahun ini titik yang akan dibeton adalah jalan yang berada di wilayah pemukiman penduduk terlebih dahulu," ucap Samgautama Karnajaya.

Menurutnya hingga kini memang pembangunan fisiknya belum dimulai karena masih proses lelang di Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

"Masih dalam proses lelang proyek, memasuki tahapan masa sanggah hasil lelang. Sementara ini dimenangkan PT.Graha Mustika Mulya dari Semarang. Jika tidak ada yang menyanggah, maka akan segera dilakukan penandatanganan proyek sehingga bisa segera dikerjakan pembangunannya. Informasinya dapat dilihat di website LPSE Blora pada menu paket lelang," terangnya.

Samgautama Karnajaya mengatakan bahwa perbaikan dengan rigid beton itu keinginan dari Bupati Djoko Nugroho. Bupati ingin jalur tersebut lebih kuat dan awet, karena sering dilalui truk pasir. Nantinya truk pasir hanya diperbolehkan melalui jalan kabupaten yang sudah dirigid beton.

Berdasarkan data yang dihimpun dari laman LPSE Blora, perbaikan jalan Ngraho-Ketuwan dianggarkan dengan pagu sebesar Rp 8,8 miliar. Namun lelang dimenangkan oleh PT.Graha Mustika Mulya dari Semarang dengan HPS Rp 8,7 miliar.

Sebelumnya memang banyak warga di Kecamatan Kedungtuban yang mengkritisi lambannya perbaikan jalan rusak di ruas Ngraho-Ketuwan. Kritikan itu disampaikan warga melalui media sosial seperti twitter dan facebook. Beberapa orang mengira Pemkab tidak peduli dengan kerusakan jalan yang ada di Kedungtuban

"Sudah lama kami merindukan jalan yang bagus, kuat dan awet. Mengingat jalur ini sering digunakan lalu-lalang truk pengangkut pasir dari Bengawan Solo. Jika memang akan dilanjutkan dengan perbaikan rigid beton, saya harap bisa segera dilaksanakan," ucap Sardi, salah satu warga Ketuwan, Senin (10/4/2017). (adv-Humas | ip-infoblora)

Subscribe to receive free email updates: