Pria Ini Mengaku Hafal Wajah Seorang Terduga Penyiram Air Keras Novel Baswedan

Pria Ini Mengaku Hafal Wajah Seorang Terduga Penyiram Air Keras Novel Baswedan http://ift.tt/20kt43r - Berita Terbaru Terkini Hari Ini - Eko Julianto (26) menjadi saksi mata kasus penyiraman air keras yang dialami penyidik KPK Novel Baswedan. Peristiwa terjadi saat Novel pulang Salat Subuh dari Masjid Al Ihsan, di Jalan Deposito T, Pesanggrahan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4/2017) pagi.

http://ift.tt/20kt43r - Berita Terbaru Terkini Hari Ini - Eko Julianto (26) menjadi saksi mata kasus penyiraman air keras yang dialami penyidik KPK Novel Baswedan.
Peristiwa terjadi saat Novel pulang Salat Subuh dari Masjid Al Ihsan, di Jalan Deposito T, Pesanggrahan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4/2017) pagi.
Eko mengaku sempat melihat ada dua pria bertubuh kurus tinggi dan gemuk yang "nongkrong" dekat masjid sebelum kejadian menimpa Novel.
Itu diketahuinya karena lebih dulu meninggalkan masjid seusai Salat Subuh berjemaah bersama Novel.
Demikian diungkapkan Eko saat ditemui di Masjid Al Ihsan, Kelapa Gading, Selasa (11/4/2017) petang, usai menjalani pemeriksaan petugas Polsek Kelapa Gading.
Eko menceritakan, mulanya ia meninggalkan masjid sekitar pukul 05.00 WIB, usai Salat Subuh berjemaah.
Ia pun sempat melihat Novel ikut salat berjemaah di dalam masjid.
"Aku enggak lama salat selesai, langsung pulang karena kebetukan perut mules," ujar Eko.
Namun, baru sekitar 15 meter jalan dari masjid, ia melihat aktivitas mencurigakan dari dua pria yang tak dikenalnya.
Sebab, dengan posisi sebuah motor matic N Max terparkir di depannya, wajah kedua pria tersebut menghadap jalan tepat di samping masjid.
Selain itu, posisi kedua pria tersebut berada di balik mobil Toyota Rush putih milik warga.
Menurutnya, seorang pria tersebut bertubuh kurus tinggi tampak berdiri mengenakan helm dan jaket kulit warna hitam.
Seorang pria lainnya bertubuh gemuk mengenakan jaket jins biru lusuh tampak duduk di bangku keramik putih.
Kulit kedua pria tersebut terlihat sawo matang.
Eko mengaku masih ingat ciri wajah pria gemuk yang duduk di bangku.
Sebab, kepala pria tersebut tidak mengenakan helm.
"Yang satu kurus tinggi berdiri pake helm hitam di samping motor N Max-nya. Yang satu lagi badannya gemuk sedikit kekar sedang duduk di bangku keramik putih," ungkap Eko.
Kolase foto kondisi Novel Baswedan usai terkena siraman air keras oleh orang tak dikenal
Eko mengaku tidak melihat saat kejadian penyiraman air keras kepada Novel Baswedan.
Tapi, ia mengaku hafal wajahnya laki-laki gemuk yang dilihat sebelumnya.
"Dia enggak pakai helm, cuma pakai buff corak tentara Amerika di leher. Dia rambutnya warna kemerahan dan ikal dengan panjang sedang, di bawah kuping," katanya.
Eko Julianto (tengah) di Masjid Al Ihsan, Jalan Deposito T, Pesanggrahan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4/2017) malam.
Eko menjadi salah seorang saksi kasus penyiraman air keras dua orang tak dikenal terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.
Eko menduga kedua pria tersebut berasal dari luar Pulau Jawa jika melihat dari karakter wajah dan warna kulit keduanya.
"Dari rahang wajah dan warna kulit, mereka seperti orang dari 'seberang'. Saya sangsi kalau mereka dari Jakarta," ujarnya.
Eko mengaku mulanya tidak terlalu menaruh curiga terhadap aktivitas kedua pria tersebut.
Sebab, ada beberapa pedagang sayur yang mulai beraktivitas berjalan menuju pasar sekitar 100 meter dari masjid.
"Aku cuma sampat mikir, mereka bukan warga sini. Karena orang mana jam segitu sudah stay nongkrong. Sebelumnya belum pernah lihat mereka," ucap Eko.
Setelah melihat mereka, Eko mengaku terus berjalan kaki ke rumah.
Kemudian ia pun melakukan aktivitas di kamar mandi.
Tapi setelah menunggu bapaknya belum pulang ke rumah dari masjid, akhirnya ia pun balik ke masjid.
"Tahu-tahu sudah ramai warga dan dikasih tahu kalau Pak Novel disiram air keras pas pulang dari masjid sama dua orang naik motor," katanya.
Lomri (42), warga yang ikut berjemaah bersama Novel di Masjid Al Ihsan menceritakan, sempat melihat dua pria dengan ciri yang sama seperti diceritakan Eko sekitar dua bulan lalu.
"Nah, dua orang itu cirinya sama waktu saya lihat dua bulan lalu," ujar Lomri.
"Waktu itu, dua orangnya juga pakai motor matic nongkrong dekat tukang sate di depan," tambahnya sembari menunjuk penjual sate sekitar 20 meter dari Masjid Al Ihsan. (Tribun)

Subscribe to receive free email updates: