Penulis : Firman
Senin 01 Mei 2017
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari. "Mengingat musim yang belum bisa diprediksi dan animo petani untuk menanam tembakau mengalami penurunan, maka rencana tanam tembakau tahun 2017 sama dengan rencana areal tanam tembakau tahun 2016 sebesar 10.774 hektar," katanya.
Menurut Hasyim, areal tembakau ini berada di 7 kecamatan potensi tembakau Paiton VO meliputi Paiton seluas 1.943 hektar, Kotaanyar seluas 1.544 hektar, Pakuniran seluas 1.490 hektar, Besuk seluas 2.188 hektar, Gading seluas 299 hektar, Krejengan seluas 2.200 hektar dan Kraksaan seluas 1.110 hektar. Sehingga totalnya mencapai 10.774 hektar.
"Waktu tanam tembakau hendaknya dilakukan mulai akhir Mei sampai dengan akhir Juni 2017 sehingga didapatkan mutu tembakau yang sangat bagus. Petani harus memilih bibit yang murni dan sehat," jelasnya.
Lebih lanjut Hasyim mengharapkan agar supaya petani tidak berlomba-lomba menanam tembakau. "Hal ini penting supaya realisasi areal tidak melebihi rencana tanam untuk menunjang kestabilan harga," tegasnya.
Rencananya, areal tanam tembakau ini akan disosialisasikan kepada seluruh petani tembakau pada 10 Mei mendatang di Gedung Islamic Center (GIC) Kota Kraksaan. Sosialisasi yang akan dibuka oleh Bupati Pobolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE didampingi Forkopimda ini akan diikuti oleh seluruh ratusan peserta mulai dari petani hingga instansi terkait.
"Sosialisasi ini sangat penting agar penanaman tembakau hanya dilaksanakan pada areal potensi tembakau yang telah dialokasikan. Tujuannya sebagai pengendalian luas areal tembakau untuk meminimalisir terjadi kelebihan produksi serta sebagai upaya antisipasi terhadap permasalahan pemasaran tembakau yang terjadi akibat kelebihan produksi," ungkapnya.(fir)
Editor : Dicko