BERITA MALUKU. Pemerintah Negeri Urimessing memberikan empat bantuan mesin tempel Yamaha 15 PK, mode E. 15 DMHL kepada empat kelompok nelayan yang tersebar di dusun Mahia dan Seri.
Bantuan mesin tempel ini diberikan secara langsung oleh Penjabat negeri Urimessing, A. Lewenussa kepada empat kelompok nelayan, yang disaksikan oleh saniri negeri, Kepala Urusan (KAUR) kemasyarakatan Jefri Akollo dan beberapa staf negeri lainnya, berlangsung di kantor negeri urimessing, Sabtu pekan kemarin (29/4/2017).
Penjabat Negeri Urimesing, A. Lewenussa kepada media ini, Selasa (1/5/2017) mengakui, pemberian bantuan mesin tampel ini sedikit mengalami keterlambatan karena terjadi fluktualisasi harga, sehingga hanya bisa diakomodir 4 mesin tempel dari 5 mesin tempel yang direncanakan.
"Memang uang sudah cair dari Desember 2016 lalu, namun pemesanannnya baru dimulai Januari 2017. Hal ini disebabkan karena terjadi fluktualisasi harga. Di dalam perencanaan, 1 mesin tempel kita anggarkan Rp22 juta/unit, tetapi harga dilapangan berbeda dari anggaran perencanaan Rp28 juta/unit. Untuk itu, kita hanya bisa mengakomodir 4 unit mesin tempel," ujarnya.
Dirinya menegaskan, tidak ada upaya murk-up barang dalam pemberian bantuan mesin tempel. Untuk itu, kedepan pihaknya akan memasukan 1 unit mesin tempel dalam perencanaan untuk diberikan kepada kelompok nelayan yang membutuhkan.
Dirinya berharap, bantuan mesin tempel ini dapat menunjang pergerakan ekonomi nelayan yang berada di bawah naungan pemerintah negeri Urimessing.
"Walaupun telah diserahkan, tetapi kami akan terus mengontrol penggunaan dan pemanfaatan mesin tempel yang diberikan, sehingga dapat digunakan dengan sebaiknya dalam meningkatkan taraf ekonomi nelayan," pungkasnya.
Sementara itu, KAUR Kemasyarakat, Jefri Akollo mengatakan, sebelum ditetapkan nama-nama kelompok nelayan yang berhak menerima bantuan ini, dirinya bersama pendamping desa telah melakukan survei selama dua hari.
"Dari hasil survei di desa Mahia, kita mendapatkan 1 nama, sedangkan di desa Seri, kita mendapat 7 hingga 8 nama. Kemudian kita melakukan koordinasi dengan kepala dusun dan tokoh masyarakat, sehingga ditetapkan 3 nama nelayan yang berhak menerima bantuan ini," pungkasnya.
Dijelaskan, bantuan mesin tempel diberikan bagi nelayan yang mempuyai bodi serta memiliki kartu nelayan.
"Jadi bantuan ini kita berikan karena kedekatan atau karena ada hubungan keluarga, tetapi dilakukan berdasarkan aturan dengan melakukan survei didampinggi pendamping desa," ungkapnya.
Dirinya berharap, bantuan mesin tempel ini dapat dipergunakan dengan sebaik mungkin, sehingga dapat meningkatkan taraf perekonomian kelaurga.
Selain itu, Saniri Negeri Urimessing, Jhon berharap kepada penerima bantuan mesin tempel untuk dapat memanfaatkan bantuan ini dengan sebaik mungkin, dalam meningkatkan perekonomian keluarga.
"Kendati bantuan mesin tempel mengalami keterlemabatan, tetapi kami tetap bersykur bantuan ini sudah bisa terwujud dengan bukti penyerahan kepada nelayan yang membutuhkan," ucapnya.
Walaupun demikian, saniri negri akan tetap memback-up untuk menjelaskan kepada masyarakat terkait keterlambatan penyerahan bantuan mesin tempel. Jangan sampai dengan keterlambatan ini dipakai oleh pihak tertentu untuk merusakan hubungan masyarakat dengan pemerintahh negeri.
"Kalau toh ada persoalan, kita akan menjelaskan kepada berbagai pihak yang terus memonitor kegiatan, apalagi sudah dibuktikan dengan penyerahan bantuan ini," tuturnya.
Sementara itu, salah satu nelayan yang menerima bantuan mesin tempel, Hendrik de Fretes mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah negeri Urimessing yang sudah memberikan bantuan ini.
Hendrik yang sudah menjadi nelayan selama 20 tahun ini berjanji akan menggunakan bantuan ini dengan sebaik-baiknya.
Bantuan mesin tempel ini diberikan secara langsung oleh Penjabat negeri Urimessing, A. Lewenussa kepada empat kelompok nelayan, yang disaksikan oleh saniri negeri, Kepala Urusan (KAUR) kemasyarakatan Jefri Akollo dan beberapa staf negeri lainnya, berlangsung di kantor negeri urimessing, Sabtu pekan kemarin (29/4/2017).
Penjabat Negeri Urimesing, A. Lewenussa kepada media ini, Selasa (1/5/2017) mengakui, pemberian bantuan mesin tampel ini sedikit mengalami keterlambatan karena terjadi fluktualisasi harga, sehingga hanya bisa diakomodir 4 mesin tempel dari 5 mesin tempel yang direncanakan.
"Memang uang sudah cair dari Desember 2016 lalu, namun pemesanannnya baru dimulai Januari 2017. Hal ini disebabkan karena terjadi fluktualisasi harga. Di dalam perencanaan, 1 mesin tempel kita anggarkan Rp22 juta/unit, tetapi harga dilapangan berbeda dari anggaran perencanaan Rp28 juta/unit. Untuk itu, kita hanya bisa mengakomodir 4 unit mesin tempel," ujarnya.
Dirinya menegaskan, tidak ada upaya murk-up barang dalam pemberian bantuan mesin tempel. Untuk itu, kedepan pihaknya akan memasukan 1 unit mesin tempel dalam perencanaan untuk diberikan kepada kelompok nelayan yang membutuhkan.
Dirinya berharap, bantuan mesin tempel ini dapat menunjang pergerakan ekonomi nelayan yang berada di bawah naungan pemerintah negeri Urimessing.
"Walaupun telah diserahkan, tetapi kami akan terus mengontrol penggunaan dan pemanfaatan mesin tempel yang diberikan, sehingga dapat digunakan dengan sebaiknya dalam meningkatkan taraf ekonomi nelayan," pungkasnya.
Sementara itu, KAUR Kemasyarakat, Jefri Akollo mengatakan, sebelum ditetapkan nama-nama kelompok nelayan yang berhak menerima bantuan ini, dirinya bersama pendamping desa telah melakukan survei selama dua hari.
"Dari hasil survei di desa Mahia, kita mendapatkan 1 nama, sedangkan di desa Seri, kita mendapat 7 hingga 8 nama. Kemudian kita melakukan koordinasi dengan kepala dusun dan tokoh masyarakat, sehingga ditetapkan 3 nama nelayan yang berhak menerima bantuan ini," pungkasnya.
Dijelaskan, bantuan mesin tempel diberikan bagi nelayan yang mempuyai bodi serta memiliki kartu nelayan.
"Jadi bantuan ini kita berikan karena kedekatan atau karena ada hubungan keluarga, tetapi dilakukan berdasarkan aturan dengan melakukan survei didampinggi pendamping desa," ungkapnya.
Dirinya berharap, bantuan mesin tempel ini dapat dipergunakan dengan sebaik mungkin, sehingga dapat meningkatkan taraf perekonomian kelaurga.
Selain itu, Saniri Negeri Urimessing, Jhon berharap kepada penerima bantuan mesin tempel untuk dapat memanfaatkan bantuan ini dengan sebaik mungkin, dalam meningkatkan perekonomian keluarga.
"Kendati bantuan mesin tempel mengalami keterlemabatan, tetapi kami tetap bersykur bantuan ini sudah bisa terwujud dengan bukti penyerahan kepada nelayan yang membutuhkan," ucapnya.
Walaupun demikian, saniri negri akan tetap memback-up untuk menjelaskan kepada masyarakat terkait keterlambatan penyerahan bantuan mesin tempel. Jangan sampai dengan keterlambatan ini dipakai oleh pihak tertentu untuk merusakan hubungan masyarakat dengan pemerintahh negeri.
"Kalau toh ada persoalan, kita akan menjelaskan kepada berbagai pihak yang terus memonitor kegiatan, apalagi sudah dibuktikan dengan penyerahan bantuan ini," tuturnya.
Sementara itu, salah satu nelayan yang menerima bantuan mesin tempel, Hendrik de Fretes mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah negeri Urimessing yang sudah memberikan bantuan ini.
Hendrik yang sudah menjadi nelayan selama 20 tahun ini berjanji akan menggunakan bantuan ini dengan sebaik-baiknya.
from Berita Maluku Online http://ift.tt/2p12M9A
via IFTTT