Probolinggo Miliki 3 Kampung KB

Penulis : Syamsul
Kamis 01 Juni 2017 


PROBOLINGGO,KraksaanOnline.com — Hingga saat ini, Kabupaten Probolinggo baru memiliki 3 (tiga) Kampung KB. Tahun 2016 lalu, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Probolinggo mencanangkan Kampung KB di Desa Krucil Kecamatan Krucil. Sementara tahun 2017 di Desa Banjarsari Kecamatan Sumberasih dan Desa Tigasan Kulon Kecamatan Leces.

Kepala DPPKB Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto melalui Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan Herman Hidayat mengungkapkan bahwa konsep Kampung KB merupakan konsep terpadu program KB dengan program pembangunan lainnya seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, sarana dan prasarana dan lain-lain.

"Desain Kampung KB adalah upaya pemberdayaan masyarakat terhadap pengelolaan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), termasuk pembangunan lintas sektor terkait. Kampung KB direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi oleh dan untuk masyarakat," katanya.

Secara umum Kampung KB bertujuan meningkatkan komitmen mitra dan stakeholder, meningkatkan peran serta masyarakat, meningkatkan koordinasi, kerja sama dan terintegrasinya program. "Sekaligus meningkatkan cakupan program KKBPK," jelasnya.

Menurut Herman, sasaran dari Kampung KB itu adalah wilayah terpencil, industri, kawasan wisata, wilayah dekat aliran sungai, wilayah yang masyarakatnya banyak yang miskin, tingkat pendidikan rendah dan kepadatan penduduk tinggi.

"Kriteria khusus Kampung KB misalnya capaian KB aktif di bawah 50%, capaian
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) rendah, usia kawin pertama perempuan di bawah 21 tahun tinggi, kehamilan remaja tinggi, angka partisipasi sekolah rendah dan angka KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) tinggi," terangnya.

Herman menjelaskan bahwa Kampung KB ini berfungsi menjadi wadah atau menjadi momentum untuk mempercepat pelayanan kepada masyarakat, baik program KKBPK maupun program pembangunan lainnya, khususnya terjadi pada wilayah yang tertinggal sehingga koordinasi dengan semua lintas sektor sangat diperlukan agar semua pembangunan bisa saling bersinergi sangat memungkinkan untuk dilakukan.

"Kampung KB terkesan hanya diorientasikan kepada program KKBPK, tetapi didalam pelaksanaan pengelolaannya semua sektoral bisa memberikan atau memadukan programnya melalui Kampung KB. Misalnya mau membangun sarana jalan dan sanitasi, meningkatkan angka partisipasi sekolah dan sebagainya," tegasnya.

Peran DPPKB dalam Kampung KB ini adalah melakukan koordinasi dan sinkronisasi program-program yang ada di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain untuk bisa dilaksanakan di Kampung KB yang sudah ada. Sehingga ke depan Kampung KB ini akan dilakukan di semua kecamatan di Kabupaten Probolinggo.

"Kampung KB tidak dikonotasikan sebuah kampung tetapi mencakup satu desa. Munculnya kampung ini karena problem masyarakat yang sangat kompleks. Kami akan melakukan program percepatan melalui inovasi Kampung KB. Karena bisa mensinergikan program-program yang ada di lintas sektoral," ujarnya.

Demi membedakan antara desa yang sudah ada Kampung KB dengan yang tidak terang Herman, maka setiap desa Kampung KB diberi Gapura Kampung KB. Dimana operasionalnya dibantu oleh APBN. "Harapannya tentu ada dukungan dari APBD baik dalam proses perencanaan, koordinasi sampai evaluasi," tambahnya.

Herman menambahkan bahwa kunci keberhasilan dari Kampung KB adalah pada partisipasi masyarakat dan dukungan dari OPD terkait untuk melakukan kegiatan di Kampung KB.

"Kampung KB ini butuh banyak sekali publikasi agar bisa lebih dikenal secara lebih luas. Kalau hal ini bisa dilaksanakan dengan baik, maka peningkatan pelayanan kepada masyarakat akan menjadi jauh lebih baik. Karena keberadaan Kampung KB ini selalu dilakukan evaluasi secara periodik," pungkasnya. 

Subscribe to receive free email updates: