Organisasi Papua Merdeka, Takluk! Deklarasi : Saya Indonesia, Saya Pancasila...


Pembangunan Trans Papua yang saat ini sedang berlangsung telah mendapatkan dampak positif. Masyarakat Papua telah melihat bahwa Presiden Joko Widodo serius melakukan pembangunan yang merata ke seluruh wilayah Indonesia. 

Sebelum pemerintahan Joko Widodo, pembangunan di wilayah Indonesia bagian timur seperti dipinggirkan. Dibawah pemerintahan Joko Widodo hal ini tidak terjadi.

Bahkan daerah Papua yang selama ini dikenal dengan daerah konflik antar masyarakat, semenjak Joko Widodo menjadi orang nomor 1 Indonesia menjadi berkurang. Salah satu aksi yang membuat Papua menjadi sorotan nasional adalah ketika terjadi penembakan pesawat Susi Air pada tanggal 16 Juni lalu, tetapi tidak menimbulkan korban jiwa.

Hal lain yang terjadi di Papua adalah adanya ratusan anggota dan simpatisan kelompok pemberontak Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyatakan sikapnya akan menghentikan aksi bersenjata melawan pemerintah Indonesia. Mereka juga menyatakan diri akan bergabung dengan NKRI dan bersama-sama membangun masyarakat. Pernyataan ini dideklarasikan di Markas OPM Tingginambut, Puncak Jaya, Markas Komando Jenderal Goliat Tabuni, Jumat,1 Juli 2017,tepat pada hari ulang tahun OPM.

Sungguh suatu berita yang menggembirakan bagi masyarakat Papua pada khususnya dan Indonesia secara umum. Perselisihan yang selama ini terjadi antara pemberontak dan pasukan TNI dan Polri akan menemui titik damai. Harapan dan doa-doa yang selama ini dirindukan untuk daerah Papua mulai menunjukkan semangat persatuan demi pembangunan Indonesia secara utuh.

Masyarakat Papua yang dalam beberapa tahun belakangan dihantui oleh konflik yang berkepanjangan, sudah mulai merasakan aura kedamaian. Suara tembakan dari hutan akan mulai berkurang seiring dengan deklarasi damai yang dikumandangkan oleh salah satu pimpinan OPM.

Salah satu pimpinan OPM yaitu Wanis Tabuni menyampaikan permohonan maaf kepada TNI dan Polri. Selain itu juga, mereka menghimbau anggota OPM yang masih berada di hutan untuk bergabung dengan mereka. Tindakan ini mereka lakukan sebagai komitmen untuk menjaga kedamian dan membangun Papua terkhusus Puncak Jaya.

Sebuah proses pembangunan infrastruktur di Papua yang dilakukan oleh pemerintahan Joko Widodo menimbulkan aura positif bagi masyarakat Papua. OPM yang selama ini sulit dijangkau oleh TNI dan Polri secara tiba-tiba menyatakan diri bergabung dengan NKRI. Saya bangga dan hormat terhadap beberapa langkah pembangunan yang dilakukan Joko Widodo terhadap Papua. Dimulai dari penyatuan harga BBM di daerah Papua  dengan wilayah lain di Indonesia, pembanguan Trans Papau, bahkan kunjungan Joko Widodo dan berdialog langsung dengan anak-anak sekolah di Papua.

Saya berpikir hal ini menjadi faktor-faktor yang meruntuhkan niat beberapa orang anggota dari OPM, yang selama ini melakukan pemberontakan. Menjadi berbalik mendukung dan menyatakan bergabung kembali dengan NKRI. Bahkan mereka dengan niat yang tulus melakukan pernyataan sikap melalui aksi bakar batu (acara adat Papua) sebagai komitmen mereka bergabung dengan NKRI.

Seruan revolusi mental yang selama ini disampaikan oleh Pak Joko Widodo dengan menyatakan "Saya Indonesia", sudah mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan. OPM yang selama ini dikenal lihai dan cerdik di dalam memberikan efek horor kepada TNI dan Polri khususnya dan masyarakat Papua umumnya sudah mulai mengerti dan menjiwai arti kata "Saya Indonesia". Sungguh terharu melihat langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintahan Joko Widodo untuk menyatukan bangsa Indonesia.

Dalam hal ini menjadi pertimbangan adalah waktu yang diberikan pemerintah RI kepada anggota OPM yang lain.  1 bulan adalah waktu yang cukup untuk berpikir bergabung kembali ke pangkuan NKRI. Karena beberapa petinggi OPM telah menyatakan diri bergabung dengan NKRI. Salah satu orang yang menjadi perhatian adalah Wanis Tabuni yang merupakan orang dekat (guru spiritual) Goliat Tabuni telah menyatakan diri bergabung dengan NKRI.

Hal ini menjadai salah satu faktor agar anggota OPM yang lain tidak berpikir panjang untuk bergabung dengan NKRI. Karena pemimpin pada umumnya memberikan pengaruh yang besar kepada orang-orang yang dia pimpin. Semoga hal ini menjadi pertimbangan anggota OPM yang lain, supaya meringankan langkahnya bergabung dengan NKRI. Dengan demikian harapan warga di Papua untuk merasakan kedamaian yang utuh akan terwujud.

http://ift.tt/2te7Dag

http://ift.tt/2suEIlf

Subscribe to receive free email updates: