//
Penulis : Dimaz Akbar
Probolinggo,KraksaanOnline.com – Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Dispendik Provinsi Jawa Timur menggelar pre-test PKB (Pengembangan Keprofesian yang Berkelanjutan) tahun 2017 di SMKN 2 Kraksaan, Minggu hingga Kamis (27-31/8/2017).
Pre-Test PKB 2017 ini diikuti oleh 1.725 orang peserta. Terdiri dari 1.467 orang dari lingkungan Dispendik Kabupaten Probolinggo meliputi guru TK 165 orang, Pengawas TK 21 orang, guru SD 835 orang, Kepala SD 129 orang, Pengawas SD 63 orang, guru SMP 193 orang, Kepala SMP 193 orang dan Pengawas SMP 4 orang. Serta 258 guru SMA/SMK di bawah Dispendik Provinsi Jawa Timur.
Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dispendik Kabupaten Probolinggo Edi Karyawan mengatakan Pre-Test PKB 2017 merupakan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang menunjuk langsung Dispendik Provinsi Jawa Timur sebagai pelaksana kegiatan. "Sedangkan Dispendik Kabupaten Probolinggo hanya bertindak sebagai fasilitator daerah," katanya.
Menurut Edi, peserta Pre-Test PKB 2017 adalah guru/kepala sekolah dan pengawas yang melakukan perubahan mata pelajaran, satminkal (satuan administrasi pangkalan) dan alih jenjang yang disetujui dan terproses oleh operator pusat terakhir pada 31 Juli 2017.
"Setiap harinya, Pre-Test PKB 2017 ini dilakukan sebanyak 3 (tiga) sesi dengan memanfaatkan sebanyak 5 (lima) laboratorium milik SMK Negeri 2 Kraksaan. Dimana masing-masing laboratorium berisikan 25 orang peserta," jelasnya.
Edi menerangkan Pre-Test PKB 2017 ini bertujuan untuk mengembangkan PKB bagi guru dan tenaga kependidikan yang belum mempunyai peta kompetensi dan menginginkan pindah jenjang atau pindah mapel (mata pelajaran). "Serta untuk pemetaan kompetensi guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah," katanya.
Sebagai tindak lanjut dari Pre-Test PKB 2017 ini jelas Edi nantinya akan mengikuti diklat (pendidikan dan pelatihan) PKB guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah. "Semoga kegiatan ini mampu meningkatkan kemampuan guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah. Serta mewujudkan guru yang profesional," harapnya. (maz)