Penulis : Dimaz Akbar
Probolinggo,KraksaanOnline.com – Dalam rangka penanganan panen dan pasca panen tembakau, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo memberikan bantuan hibah berupa terpal, pisau rajang, widig dan mesin rajang tembakau.
Bantuan ini diberikan kepada beberapa kelompok tani (poktan) di Kabupaten Probolinggo. Meliputi, 430 unit terpal kepada 14 poktan, 60 unit pisau rajang kepada 6 poktan, 7.000 buah widig kepada 14 poktan dan 14 unit mesin rajang tembakau kepada 14 poktan.
Kepala DKPP Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari melalui Kasi Tanaman Perkebunan Semusim Evi Rosellawati mengatakan bantuan hibah penanganan panen dan pasca panen tembakau ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas bahan baku tembakau di Kabupaten Probolinggo.
"Mudah-mudahan bantuan hibah ini dapat meningkatkan mutu dan kualitas tembakau yang dihasilkan. Sehingga harga jualnya meningkat dan pendapatan petani tembakau bertambah, "katanya.
Menurut Evi, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 28/PMK.07/2016 Tentang Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau.
"Salah satu alokasi dananya digunakan untuk program peningkatan kualitas bahan baku yang didalamnya mencakup standarisasi kualitas bahan baku, penanganan panen dan pasca panen bahan baku, pembinaandan fasilitasi pembentukan dan/atau pengesahan badan hukum kelompok tani petani tembakau, "jelasnya.
Evi menerangkan bahwa tembakau merupakan komoditi perkebunan yang menjadi primadona bagi petani tembakau di dalam mengusahakan usaha taninya. Hal tersebut dilakukan karena komoditi tembakau masih dapat mendatangkan keuntungan relatif cukup tinggi dibandingkan dengan komoditi perkebunan lainnya.
"Luas areal tembakau di Kabupaten Probolinggo pada tahun 2016 sebesar 8.742 hektar dengan total produksi 9.716 ton. Terdiri dari tembakau Paiton VO dengan luas lahan 8.399 hektar dan produksi 9.561,36 ton. Serta tembakau Jawa/Kasturi dengan luas lahan 343 hektar dan produksi 154,66 ton," terangnya.
Lebih lanjut Evi menambahkan bahwa komoditi tembakau ini bermanfaat bagi penyerapan tenaga kerja di sektor agribisnis primer berupa budidaya. Dan di sektor agribisnis sekunder berupa pabrik rokok/gudang tembakau serta sektor jasa dan transportasi, pungkasnya. (maz)