Ini Alasan Pemerintah Pinjam Dana Rp.79 M

Lombok Tengah, sasambonews.com - Sidang paripurna DPRD Lombok Tengah terkait dengan pinjaman dana 79 milyar rupiah sempat alot. Meski demikian sidang tetap dilanjutkan.

 Wakil Bupati, Lalu Fathul Bahri dalam sambutannya mengatakan, sebagaiman yang tertuang dalam RPJMD 2016-2021, visi pembangunan adalah terwujudnya masyarakat Loteng yang beriman, sejahtera dan bermutu (BERSATU). Hal ini pula diwujudkan melalui lima misi pembangunan dan misi yang ketiga itu mendorong kemajuan ekonomi daerah dan kemakmuran masyarakat melalui perkuatan struktur ekonom, masyarakat dengan dukungan stabilitas kamtibmas. Berdasarkan misi tersebut dirumuskan berbagai kebijakan yakni struktur penguatan ekonomi dalam pengelolaan sumber daya alam. 

Dalam upaya mendukung proses terbentuknya pengembangan perekonomian daerah menghadapi era persaingan bebas, maka kelangkapan sarana dan prasarana dari berbagai bidang merupakan suatu syarat mutlak yang harus ada dalam mendukung proses perkembangan perokonomian daerah.

Ketersedian sarana dan prasaran dimaksud berupa penyedian kelengkapan sarana perdagangan, dimana pembangunan pasar tradisional modern salah satu sarana yang paling terutama. Hal ini untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli barang.

Jadi pembangunan pasar modern tidak akan mengurangi kearifan lokal suatu daerah. Bahkan begitu penting fungsi pasar terhadap perkembangan daerah dalam bidang perekonomian, maka pemerintah daaerah sebagai pegambil kebijakan melalukan kajian supaya potensi pasar agar dapat dikembangkan dengan baik. Kemudian, wilayah Kopang memliki potensi yang besar dalam mengembangkan pasar tradisional modern dari salah satu pasar yang ada di Loteng, yakni pasar Jelojok. Apalagi, pasar tersebut berada di kawasan strategis.

Dalam penataan pula akan dilakukan pemisahan antara pasar basah, kering dan area pasar. Zona pertama terdiri dari pasar seni, kuliner, zona dua untuk los pasar dan zona tiga khusus untuk kios-kios, keempat kantor dan mushola. Sehingg pihaknya berharap ini bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat dan bisa meningkatkan PAD daerah yang bersumber dari retribusi pasar. "Inilah yang menjadi dasar pembangunan pasar Jelojok. Dimana rencana pembangunan telah dianggarakan pada RAPBD tahun 2018 dengan dana sebesar Rp 79 miliar yang direncanakan bersumber dari pinjaman daerah dari PT SMI," pungkas Lalu Pathul Bahri. |dk 

Subscribe to receive free email updates: