Mataram, sasambonews.com -Sejumlah proyek di NTB mangkrak. Proyek itu di antaranya Terminal Haji/TKI di BIL yang telah menghabiskan anggaran sebesar Rp18,6 miliar lebih sejak tahun anggaran 2010-2017. Selanjutnya, Dermaga Telong-Elong di Lombok Timur sebesar Rp9,6 miliar lebih yang dianggarkan sejak tahun 2007-2016.
Berikutnya, Rumah Mutiara di Jalan By Pass BIL, Rumah Potong Hewan (RPH) Banyumulek, Kawasan Agropolitan dan Pasar Agropolitan di Kabupaten Sumbawa, Jembatan Timbang Poto Tano. Hal itu mendapat sorotan tajam dari DPRD NTB.
"Ini belum termasuk beberapa titik proyek penyediaan sarana air bersih di NTB yang tidak dapat berfungsi maksimal hingga kini," tegas
Anggota DPRD Nusa Tenggara Barat Nurdin Ranggabarani .Dia menambahkan, khusus proyek Terminal Haji/TKI. Menurutnya, telah kembali dialokasikan anggaran sebesar Rp3 miliar pada tahun 2017. Kondisi serupa terjadi pada proyek di kawasan Agropolitan di Kecamatan Buer dan Pasar Agropolitan di Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa. Termasuk, proyek di pelabuhan Telong Elong di Lombok Timur dan Jembatan Timbang di Poto Tano, KSB juga telah dianggarkan ulang.
Sorotan, ini menyusul tidak sedikit anggaran yang digunakan untuk membangun proyek-proyek tesebut bersumber dari uang pajak rakyat. Namun, hingga kini sejumlah bangunan belum bisa dioperasionalkan, karena itu, Sekretaris Komisi IV DPRD NTB itu, mengingatkan Gubernur TGH. Muhamad Zainul Majdi agar secepatnya merespon terhadap nasib belasan proyek yang nilainya mencapai puluhan miliar tesebut. Terlebih lagi, pemerintahan saat ini efektif tinggal setahun lagi. "Jujur kami prihatin atas kelanjutan puluhan proyek itu. Karenanya Pak Gubernur perlu fokus mau dibawa kemana kelanjutannya, karena kini posisi APBD kita tengah minim dari sisi pendapatannya," katanya.
"Mau diapakan bangunan-bangunan tersebut. Sementara di lapangan progresnya, tidak jelas. Sementara umur pemerintahannya ini tinggal setahun lagi berjalan," ucapnya.
Karena itu, pihaknya berharap agar seluruh proyek tersebut dapat diperhatikan oleh Pemerintah Provinsi NTB untuk bisa dikerjakan hingga tuntas.
"Harapan, kita ini bisa selesaikan hingga tuntas," tandas Nurdin Ranggabarani. 01