Kepala Satuan Komunikasi Korporat I Made Suprateka mengatakan PLN mengadakan piket siaga akan dilakukan dalam tiga shift selama 24 jam untuk berjaga-jaga jika terjadi gangguan listrik.
PLN juga sudah mulai melakukan inspeksi dan pemeliharaan rutin untuk memastikan instalasi tetap andal, serta membuat prosedur tetap pengamanan pasokan tenaga listrik.
"Kami siap menjaga pasokan listrik untuk mengantisipasi beban pada saat perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018," kata Made dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 23 Desember 2017.
Made mencontohkan, untuk sistem kelistrikan DKI Jakarta, PLN melakukan penguatan khusus dengan mempersiapkan satu UPS Mobile 300 KVA, tujuh mobil deteksi, lima Unit Gardu Bergerak (UGB), dua mobil Unit Kabel Bergerak (UKB), sebelas mobil Unit Diesel Bergerak (UDB), empat unit powerbank, sebelas genset, dan empat mobil crane.
PLN memperkirakan beban puncak listrik di Jakarta akan terjadi pada 24 Desember 2017 mencapai 3.778 megawatt (mw) pada pukul 12.00 WIB dan 3.526 mw pada pukul 19.00 WIB.
"Beban puncak Hari Raya Natal 25 Desember diprediksi terjadi pada pukul 19.00 WIB sebesar 3.220 mw," ujar dia.
Sementara menjelang malam pergantian tahun diperkirakan beban puncak pukul 12.00 WIB sebesar 3.551 mw dan pukul 24.00 WIB sebesar 2.890 mw. Sedangkan beban puncak pada 1 Januari 2018 diprediksi terjadi pukul 20.00 WIB sebesar 3.274 mw.
Di sisi lain jika melihat kapasitas dari sistem Jawa Bali (SJB), Made mengatakan masih ada cadangan operasi 3.449 mw hingga 8.212 mw. Beban Puncak SJB saat Natal diperkirakan sebesar 20.269 mw dan beban terendah 15.500 mw, sementara beban tahun baru sebesar 19.188 mw dan beban terendah sebesar 14.282 mw.
"Kondisi sistem Jawa Bali normal dan pasokan akhir tahun aman. Kami juga menyiapkan pembangkit quick start sebagai cadangan," pungkas dia.*** Mila Karmila.