Ganjar Bangga Batik Blora Berkembang Pesat Hingga Melibatkan Difabel

Gubernur Ganjar Pranowo sedang menyoleti batik di workshop batik Difabel Blora Mustika (DBM) didampingi Kandar (pegang mic) dan Bupati Djoko Nugroho. (foto: dok-ib)
BLORA. Industri kerajinan batik di Kabupaten Blora yang berkembang pesat diapresiasi langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat melakukan kunjungan kerja di Blora, Rabu-Kamis (27-18/12/2017) pekan lalu.

Ia senang sekaligus bangga, industri kerajinan batik di Blora bisa berkembang dengan baik. Tidak hanya dilakukan orang normal saja, namun juga digeluti oleh komunitas difabel. Hasilnya pun menurutnya bagus dan tidak kalah dengan batik dari daerah lainnya.

"Batik Blora sekarang perkembangannya luar biasa. Motifnya unik-unik dan bagus. Pembuatannya juga dilakukan oleh teman-teman difabel. Meskipun memiliki keterbatasan, ternyata mereka bisa diberdayakan untuk menghasilkan batik yang bagus, sehingga bisa memiliki pendapatan sendiri," ujar Ganjar Pranowo.

Orang nomor satu di Jawa Tengah ini mengatakan bahwa dalam kunjungannya ke Blora ini dirinya membawa salah satu koleksi batik tulis Blora yang ia miliki dan sering dipakai di berbagai acara resmi, yakni batik tulis motif Pring Tayub karya Nimas Barokah Beran, Blora.

Gubernur Ganjar Pranowo dalam kunjungannya ke workshop DBM diajak foto bersama dengan komunitas difabel, didampingi Bupati dan Wakil Bupati. (foto: dok-ib)
Sosok yang digadang-gadang akan maju kembali dalam Pilgub Jateng 2018 ini juga menyempatkan diri mengunjungi workshop pembuatan batik milik komunitas Difabel Blora Mustika (DBM) yang ada di Desa Kamolan, tepatnya di sebelah timur SMP Negeri 3 Blora.

Disini, ia didampingi Bupati Djoko Nugroho melihat kaum difabel yang semangat membuat batik dan ikut langsung mewarnai batik bersama para difabel. Sebagai bentuk apresiasi, ia juga membeli beberapa buah kain batik karya komunitas DBM.

Pihaknya juga akan mengusahakan untuk memberikan dukungan berupa bantuan peralatan membatik dan mesin jahit. Sedangkan untuk tempat dagang, Bupati Djoko Nugroho menjanjikan akan memberikan kios baru di Pasar Rakyat Blora Sido Makmur agar bisa ditempati untuk sekretariat sekaligus tempat jualan batik.

Kandar, salah satu difabel merasa senang karena dikunjungi oleh Gubernur Ganjar Pranowo. Menurutnya belum lama ini ia juga pernah bertemu dengan Ganjar saat menghadiri Peringatan Hari Disabilitas Internasional di Semarang.

"Alhamdulillah Pak Ganjar bersedia rawuh ke workshop kami. Ini sebuah penghargaan bagi kami dan bisa memberikan semangat kepada teman-teman difabel untuk terus berkarya. Kita tunjukkan bahwa difabel Blora bisa berdaya dan mandiri dalam perekonomian. Terimakasih Pak Gubernur dan Pak Bupati," ucapnya.

Dengan memakai batik motif Pring Tayub produksi Nimah Barokah Beran Blora, Ganjar Pranowo menyemangati pembatik difabel di Posyandu Lestari Handayani Jepon. (foto: dok-ib)
Kandar mengaku belum lama menggeluti kerajinan batik bersama teman-teman komunitas difabel. Awalnya mereka diberikan pelatihan dari Bappeda, Dindagkop UKM Kabupaten Blora dan Dekranaasda dengan menggandeng FEDEP. Seiring berjalannya waktu, kini mereka sudah bisa mandiri menjalankan usaha batik tersebut. 

Tidak hanya di sekretarst DBM Kamolan saja, Ganjar Pranowo juga mengunjungi sentra batik Posyandu Lestari Handayani di Jepon yang melibatkan difabel dalam pembuatan batiknya. Disini ia pun menyemangati para pembatik difabel laki-laki yang sedang melakukan pewarnaan. (res-infoblora)

Subscribe to receive free email updates: