Rusia Rencanakan Depak Lebih Banyak Diplomat Inggris



Moscow, Infobreakingnews  Hingga kini sudah ada 23 diplomat Inggris yang diusir oleh Rusia akibat krisis yang melanda kedua negara pasca peristiwa penyerangan terhadap mantan mata-mata Sergei Skripal beserta sang putri, Yulia.

Seperti dikutip dari BBC pada Minggu, (1/4/2018), pemerintah Rusia yang awalnya sudah mengusir 23 diplomat Inggris setelah 23 diplomatnya diperintahkan keluar dari Negeri Ratu Elizabeth tersebut bersikeras akan mengusir lebih banyak diplomat Inggris dari Rusia.

Disebutkan bahwa misi diplomatik Inggris dan Rusia harus "berpostur" sama di masing-masing perwakilan, yang bilamana diartikan setidaknya akan ada 27 orang perwakilan Inggris lagi yang akan diusir.

Sebelumnya, pada hari Jumat (30/3/2018) Duta Besar Inggris untuk Rusia Laurie Bristow telah diberitahu bahwa pihaknya hanya diberi waktu sebulan untuk "memangkas" jumlah staf di misi diplomatiknya agar sesuai dengan yang dimiliki perwakilan Rusia di Inggris.

Di hari berikutnya, giliran Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova yang mengumumkan bahwa Inggris harus memulangkan setidaknya lebih dari 50 diplomatnya di Rusia.

"Kami meminta paritas," tegas Zakharova seperti dikutip oleh Reuters.

Menanggapi pernyataan Rusia, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris menyebut bahwa pihaknya sudah mengantisipasi respons dari Rusia tersebut.

"Respons Rusia disesalkan namun mengingat perilaku Rusia sebelumnya, kami mengantisipasi sebuah respons,"

Meski begitu, juru bicara Kementerian Luar Negeri tersebut menilai Rusia tetap bersalah atas percobaan pembunuhan terhadap dua orang yang dilakukan di wilayah Inggris.

"Bagaimanapun, ini tidak mengubah fakta dari persoalan, percobaan pembunuhan terhadap dua orang di wilayah Inggris, di mana tidak ada kesimpulan lain selain, Rusia bersalah," ungkapnya.

Diketahui Pemerintah Inggris menyalahkan Rusia atas serangan racun saraf terhadap Sergei dan Yulia yang terjadi di Salisbury pada 4 Maret 2018. Namun, Rusia membantah keras tudingan tersebut dan mengaku mereka tidak terkait dengan peristiwa tersebut.

Belakangan, krisis diplomatik ini meluas setelah beberapa negara mengikuti jejak Inggris dengan mengusir staf perwakilan Rusia. Sejauh ini, diketahui 29 negara telah mengusir 145 staf perwakilan Rusia. Sementara, NATO memerintahkan 10 diplomat Rusia untuk hengkang dari misi mereka di Belgia.

Jumlah diplomat Rusia yang diusir oleh Amerika Serikat merupakan yang paling banyak, yaitu 60 orang. Selain itu, Washington juga menutup Konsulat Jenderal Rusia di Seattle. Kebijakan tersebut itu dibalas Rusia dengan mengumumkan 58 diplomat AS di ibu kota negara itu dan dua lainnya di Yekaterinburg berstatus "persona non grata" yang berakhir dengan ditutupnya Konsulat AS di St. Petersburg. ***Nadya

Subscribe to receive free email updates: