Paradigma Baru Pol PP Zaman Now, Smart Dan Humanis

Lombok Tengah, sasambonews.com- Menyebut nama Polisi Pamong Praja tentu persepsi berpikir kita adalah petugas yang grasak grusuk, kasar dan tukang tending lapak pedagang. Namun itu paradigma lama Pol PP Indonesia, nah di Lombok Tengah sendiri anggapan miring soal Pol PP itu berupaya dihilangkan dari image negatif masyarakat. Kini Lombok Tengah memiliki paradigma baru yakni menjadi Pol PP zaman now yang smart dan humanis. Adalah H.L.Aknal Afandi , Sang Kasat baru yang ingin merubah paradigma lama Pol PP dengan segala macam persepsi negartifnya dengan pol PP zaman Now yang Smart dan Humanis.

Menurutnya, Pol PP memiliki tupoksi penegakan perda (Peraturan Daerah ) dan Perkada (Peraturan Kepala Daerah) karean itu sebagai pengawal perda dan perkada Aknal dituntut nejadikan Pol PP lebih profesional dan bertanggungjawab untuk itu begitu awal masuk dirinya mulai berbenah diri baik diinternal maupun eksternal. Aknal menyadari selama ini Pol PP Lombok Tengah sudah berjalan sesuai dengan rel yang sudah ada meskipun diakui masih ada persepsi negative dari masyarakat yang masuk ke telinganya namun demikian apa yg sudah diprogramkan dan berjalan itu baiknya ditingkatkan seperti halnya masalah disiplin, performance (penampilan) POL PP dan etos kerja serta tanggungjawabnya. "dari awal saya sampaikan kepada 442 orang yang tersebar disemua desa bahwa ke depanPol PP ini akan kita fungsikan dan maksimalkan. Untuk memaksimalkan itu harus dirubah, kita Pol PP zaman now, yakni Pol PP yang smart, disiplin, rajin masuk disaat laksanakan tugas, punya etos kerja yang tinggi, berani dan tegas saat benar dan juga tak ada pilih kasih, yang terakhir bertanggungjawab" kata Kasat saat ditemui di kantornya Selasa 5/6. 

Aknal mengatakan dalam melaksanakan tugas di lapangan, seorang anggota Pol PP harus humanis yakni, tidak main kasar, harus ada salam setiap bertemu dengan masyarakat, sapa dan sopan santun kepada masyarakat. Kalau ini sudah dilakukan maka POL PP akan dicintai masyarakat.

Saat ini menurutnya, sebagian besar anggota ada di desa desa. Keberadaannya tentu akan dimaksimalkan tidak hanya sekedar datang diam lalu pulang begitusaja. Ke depan peran POL PP akan lebihn banyak lagi, contohnya pengamanan orang nyongkol, pengamanan lingkungan  dan juga pengamanan pilkades dan kegiatan lainnya. Untuk itu dibutuhkan Pol PP yang siap kerja dan siap pakai untuk menjalankan amanat bupati yakni mengawal peraturan daerah dan segala keputusan maupun peraturan yang telah dibuat oleh kepala daerah.  Terhadap keluhan masyarakat akan kurangnya tingkat kehadiran Pol PP di desa, maka itu akan menjadi catatannya untuk kemudian di evaluasi "Memang ada keluhan namun sudah kita panggil semua dan minta untuk tetap masuk, ada PPNS yang nanti akan menyidik anggota yang malas, kalau memang tak bisa dibina lebih baik dikeluarkan dari pada membuat kecemburuan bagi anggota yang rajin" jelasnya. 

Kasat sendiri butuh dukungan semua pihak termasuk masyarakat untuk menilai dan mengevaluasi kinerja dari anggotanya dilapangan. Dirinya butuh masukan sebagai refrensi untuk melakukan keputusan untuk perbaikan. Setelah adanya pembenahan ini diharapkan kepada semua pihak untuk memantau dan melihat secara langsung kondisi anggotanya dilapangan. Apakah ada perubahan atau tidak.

Menurut mantan Kabag APU itu, untuk menjadikan Pol PP yang smart, humoris itu adalah dengan merubah cara berfikir (maenset)  anggota itu sendiri, merubah karekteristik dan mental buruk dari anggotanya karena itu setiap minggu dirinya memanggil seluruh anggota baik yang berada di mabes maupun di setiap desa untuk dibreafing dan dibekali agar dalam menjalankan tugas dan amanat yang dibebankan pemerintah mereka lebih profesional lagi. Amril


Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :