Jakarta, Info Breaking News - Mabes Polri tak ingin kecolongan aksi teroris jelang Asian Games Agustus mendatang. Kendati belum ada plot serangan teror terhadap ajang pesta olahraga terbesar se Asia itu namun korps baju cokelat terus bekerja keras. Hasilnya 13 terduga teroris dibekuk di Pekanbaru, Riau, dan Banten pada Jumat (27/7) kemarin. Polisi menggunakan UU Antiterorisme baru untuk menjerat mereka.
Rinciannya lima orang dibekuk di Riau dan delapan orang di Pekanbaru. Mereka terlibat berbagai kasus rencana teror dan persiapan teror. Dengan UU Terorisme yang baru, polisi memang lebih punya gigi dalam membekuk terduga teroris. Polisi melakukan penindakan sebelum mereka beraksi. Mereka adalah kelompok Jamaah Ansaru Daulah (JAD).
"Di Pekanbaru ada AHD yang ditangkap di parkiran PT PLN Pekanbaru. Lalu ada NSR yang ditangkap di Jalan Hang Tuah Pekanbaru Provinsi Riau. Keduanya jaringan teroris JAD Riau. Juga ada RSL yang ditangkap di Jalan Daru Daru, Riau. Dia merupakan kelompok (JAD) yang tertangkap di Sumsel sebelumnya," kata Karo Penmas Polri Brigjen M Iqbal dalam keterangannya Senin (30/7).
Dalam jaringan teroris Sumsel ini juga dibekuk RH dan MPA. Keduanya dibekuk dalam waktu dan tempat terpisah di Pekanbaru. Kini mereka tengah di dalami penyidik untuk penentuan statusnya apakah akan dijadikan tersangka atau tidak.
Sel Banten
Di ring Banten, Densus juga bergerak cepat mengobrak-abrik jaringan teror. Yang dibekuk adalah AS yang ditangkap di kios jus Pertigaan Tarogong Depan Indomart Pagelaran Pandeglang.
Dia bergabung dalam dalam kelompok JAD dan berperan sebagai perekrut dan pendoktrin dalam pelatihan para militer atau iddad di Pulosari Pandeglang pada Minggu tanggal 22 Januari 2017.
Peserta pelatihan militer saat ini, meski tidak bersenjata api, bisa dibekuk polisi dengan modal UU Antiteror baru. Di dalam UU Antiteror lama pelatihan para militer yang tidak bersenjata api tidak bisa ditindak.
Selain AS, Densus juga membekuk NVR yang ditangkap di Komplek Griya Permata Asri Cipocok Jaya, Kota Serang. Dia pembuat jadwal pelatihan para militer di Gunung Pulosari.
"Lalu ada AD yang ditangkap di Pasir Geleng, Malimping, Lebak. Dia pernah mendeklarasikan masuk ke dalam kelompok ISIS dan merekrut dan menjadi instruktur latihan di Gunung Pulosari. Berikutnya ARM ditangkap di sekitar Link Tirta Laya RT 02 /07, Kota Serang. Khusus ARM dia pernah mengikuti rapat di Pondok Pesantren Batu, Malang, Jawa Timur untuk membahas rencana pengeboman Natal dan Tahun Baru 2016," urai Iqbal.
Terduga teroris lain adalah IDO, ditangkap di Cinanggung, Kota Serang. Dia adalah perekrut dan pendoktrin JAD untuk melaksanakan pelatihan di Pulosari. Berikutnya ada STO yang dibekuk di Cikande, Jayanti, Kabupaten Tangerang.
Dua nama terakhir adalah SDR yang dibekuk di depan Mall Mayofile, Kota Cilegon dan JRM digulung di Kepandean, Kota Serang, Banten. Keduanya adalah peserta pelatihan militer.*** Any Christmiaty.