Pengamat Militer dan Intelijen Susaningtyas NH Kertopati |
Jakarta, Info Breaking News – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto telah melakukan mutasi jabatan sejumlah perwira tinggi (pati) TNI. Dalam telegram yang beredar di kalangan wartawan, terdapat 38 pati TNI yang mengalami pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.
Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas NH Kertopati berharap agar mutasi pati TNI itu tidak dilakukan hanya berdasarkan euforia angkatan apalagi atas dasar suka atau tidak suka. "Jangan sampai ada euforia angkatan," ujar perempuan yang akrab disapa Nuning itu di Jakarta, Kamis (2/8).
Dikatakan, setiap sidang Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tertinggi (Wanjakti) tentu ada ketentuan baku yang tidak boleh dilanggar, terutama terkait dengan syarat dan indikator. Meski ada pati yang lebih junior, tetapi jika dia mumpuni, memang sepatutnya direkomendasikan untuk menduduki posisi strategis di TNI.
Menurut Nuning, jika mutasi pati TNI hanya berdasarkan euforia angkatan atau "perkoncoan", itu akan menjadi preseden buruk bagi TNI secara institusi ke depan. Dia mencontohkan penempatan posisi pati bintang 3, yang harus melalui prosedur uji kepatutan dan kelayakan.
Oleh karena itu, Nuning mengingatkan, pengangkatan pati TNI juga harus sesuai dengan kompetensi dan pengalamannya. "Untuk posisi bintang 3, misalnya, ada prosedur uji kepatutan dan kelayakan. Itu harus dijalani, bukan main asal tunjuk. Semoga saja, terkait TR (telegram rahasia) baru itu, Panglima TNI tidak mengabaikan ketentuan hukum dan peraturan-peraturan yang ada," ujarnya.
Dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/745/VII/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI, ada 38 pati yang mengalami mutasi. Mereka, antara lain Kapuspen TNI Mayjen M Sabrar Fadhilah yang ditunjuk menjadi Pangdam I/Bukit Barisan (BB).
Lalu, Pangdam I/BB Mayjen Ibnu Triwidodo dimutasi menjadi Staf Ahli Panglima TNI. Pangdam Iskandar Muda Mayjen Abdul Hafil Fuddin juga menjadi staf ahli Panglima TNI. Penggantinya adalah Mayjen Teguh Arief Indratmoko.
Selain itu, Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan Universitas Pertahanan (Unhan) Laksda Amarulla Octavian menjadi Komandan Sekolah Staf Komando TNI AL (Danseskoal). Dia menggantikan Laksda Sulistiyanto, yang menggantikan posisi Laksda Oktavian di Unhan.*** Ira Maya.