BERITA MALUKU. Dinas Kesehatan (Dinkes) Maluku akan melakukan pendekatan kepada warga yang menolak untuk anaknya di imunisasi Measles Rubella (MR).
"Penolakan tersebut karena minim akses informasi, untuk itu kita akan melakukan pendekatan lagi memberikan penjelasan bahwa imuniasi MR harus diberikan untuk kebaikan dari generasi muda kita," ujar Kepala Dinas Kesehatan Maluku, Meikal Pontoh kepada wartawan di kantor Gubernur, Selasa (4/9/2018).
Walaupun demikian, kata Pontoh ada juga masyarakat yang sudah menerima untuk anaknya di imunisasi, setelah Majelis Ulama Indonesia (MUI) memperbolehkan dilakukan vasksin campak dan rubella.
Menurutnya, imunisasi MR perlu dilakukan karena virus dari penyakit tersebut berada di sekitar masyarakat, dengan efek samping atau akibat dari penyakit tersebut sangat merugikan, apalagi sampai menimmbulkan korban jiwa.
"Sudah banyak contoh ketika terjadi di Asmat, Papua. Mudah-mudahan masyarakat yang awal menolak, bisa menerima," harapnya.
Untuk realisasi capaian pemberian imunisasi MR, kata Pontoh, Maluku termasuk dalam empat atau enam terbesar di Indonesia dalam realiasasi MR.
Dirinya menargetkan sampai akhir Semptember ini, imuniasi MR yang diberikan sudah harus mencapai 95 persen, bahkan 100 persen.
"Bulan Agustus kemarin kita gencar memberikan imunisasi di sekolah, sedangkan bulan ini kita turun ke masyarakat dalam hal ini melalui Posyandu. dengan harapan di akhir bulan ini sudah mencapai target yang ditentukan yakni 95 persen, bahkan 100 persen," pungkasnya.
"Penolakan tersebut karena minim akses informasi, untuk itu kita akan melakukan pendekatan lagi memberikan penjelasan bahwa imuniasi MR harus diberikan untuk kebaikan dari generasi muda kita," ujar Kepala Dinas Kesehatan Maluku, Meikal Pontoh kepada wartawan di kantor Gubernur, Selasa (4/9/2018).
Walaupun demikian, kata Pontoh ada juga masyarakat yang sudah menerima untuk anaknya di imunisasi, setelah Majelis Ulama Indonesia (MUI) memperbolehkan dilakukan vasksin campak dan rubella.
Menurutnya, imunisasi MR perlu dilakukan karena virus dari penyakit tersebut berada di sekitar masyarakat, dengan efek samping atau akibat dari penyakit tersebut sangat merugikan, apalagi sampai menimmbulkan korban jiwa.
"Sudah banyak contoh ketika terjadi di Asmat, Papua. Mudah-mudahan masyarakat yang awal menolak, bisa menerima," harapnya.
Untuk realisasi capaian pemberian imunisasi MR, kata Pontoh, Maluku termasuk dalam empat atau enam terbesar di Indonesia dalam realiasasi MR.
Dirinya menargetkan sampai akhir Semptember ini, imuniasi MR yang diberikan sudah harus mencapai 95 persen, bahkan 100 persen.
"Bulan Agustus kemarin kita gencar memberikan imunisasi di sekolah, sedangkan bulan ini kita turun ke masyarakat dalam hal ini melalui Posyandu. dengan harapan di akhir bulan ini sudah mencapai target yang ditentukan yakni 95 persen, bahkan 100 persen," pungkasnya.
from Berita Maluku Online https://ift.tt/2wFju3s
via IFTTT