Media Massa Diimbau Perhatikan Kondisi Psikologi Keluarga Korban Lion Air



Jakarta, Info Breaking News - Tim Psikologi Rumah Sakit Bhayangkara Polri Tingkat I Raden Said Sukanto mengimbau kepada media massa untuk memerhatikan kondisi psikologi keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air.
Diketahui, tim psikologi tengah melakukan pendampingan psikologi bagi 69 keluarga penumpang Lion Air yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat.
"Pendampingan psikologi ada sejumlah 69 keluarga," ujar Wakil Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto Komisaris Besar Polisi Haryanto, di RS Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (2/11/2018).
RS Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto sendiri menyiapkan sekitar 20 psikolog dari Biro Psikologi SSDM Mabes Polri, Polda Metro Jaya, TNI Angkatan Udara, dan instansi lain dalam rangka mendampingi keluarga korban insiden jatuhnya pesawat Lion Air. Tim melakukan pendampingan mulai dari keluarga yang bisa menerima hingga belum bisa menerima keadaan.
Sementara itu, Kepala Analisis Kebijakan Divisi Humas Polri Komisaris Besar Polisi Slamet Pribadi mengatakan media massa diharapkan juga bisa memerhatikan psikologi keluarga penumpang Lion Air terkait dengan penyebaran atau penyampaian berita, seperti tidak menggunakan kata "potongan mayat korban" melainkan memakai kata "body part atau bagian tubuh". Hal ini dilakukan tak lain agar tidak menimbulkan trauma kepada keluarga penumpang.
"Bagaimanapun juga kita harus memerhatikan psikologi keluarga penumpang. Kita juga menghindari trauma-trauma mereka. Kita kan ada trauma healing, memulihkan keadaan psikologi mereka, ada permohonan dari mereka agar tidak menyebutkan hal-hal yang membuat mereka miris, dirasakan sadis," jelasnya.
"Meskipun hanya sebuah kata tetapi dapat memberikan efek trauma kepada keluarga," imbuh dia. ***Raymond Sinaga

Subscribe to receive free email updates: