PVMBG mencatat Gunung Anak Krakatau Meletus 9 Kali Semenit

Gunung Anak Krakatau/Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Petugas pos pengamatan Gunung Anak Krakatau mencatat ada sembilan kali letusan dalam satu menit. Jumlah ini menurun dibanding hari sebelumnya.

"Kemarin 14 kali per menit, jadi sekitar 5 detik sekali. Kalau sekarang ada 9 kali," ujar Plt Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Antonius Ratdomopurbo kepada wartawan di pos pengamatan Gunung Anak Krakatau, Desa Pasauran, Cinangka, Kabupaten Serang, Jumat (28/12/2018).

Antonius menyebut letusan Gunung Anak Krakatau bersifat fluktuatif. "Agak turun, tapi kan fluktuatif. Bagi kita itu data. Lihat tren statistiknya seperti apa, kekuatan seperti apa," imbuhnya.

Kementerian ESDM mengecek letusan Gunung Anak Krakatau dengan alat infrasonik di pos pengamatan. Jumlah letusan akan tercatat lewat alat tersebut.

"Kan ada infrasonik untuk dentuman. Dentuman kan pasti ada riakan. Itu pendekatan kita, karena terhambat visual," kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudy Suhendar.


Alat Peringatan Dini Tsunami Dipasang Januari

Pemerintah berencana akan memasang alat peringatan dini tsunami atau early warning system pada Januari 2019. Pemasangan alat itu untuk membuat warga pesisir pantai merasa aman.

"Memang seperti itu, rencananya pemasangan akan dilakukan pada Januari 2019," ujar Deputi Bidang Infrastruktur Kemenko Kemaritiman, Ridwan Jamaluddin, sebagaimana dikutip dari Antara, Jumat (28/12/2018).

Pemasangan early warning system, kata dia, dilakukan secara bertahap. Untuk pemasangan awal dilakukan di Pulau Sertung pada Januari 2019, sisanya menyusul.

"Kita akan mencoba memasang satu terlebih dahulu pada awal Januari," ujar Ridwan. (**)

Subscribe to receive free email updates: