PORTAL PROBOLINGGO,DRINGU – Jelang akhir tahun 2018, Asosiasi Pengawas Seluruh Indonesia (APSI) Kabupaten Probolinggo menggelar rapat kerja (raker) di aula KPRI Prastiwi Kabupaten Probolinggo di Desa Tamansari Kecamatan Dringu, Kamis (27/12/2018).
Raker yang dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo Dewi Korina ini diikuti oleh 180 orang peserta terdiri dari Pengawas TK/RA, Pengawas SD/MI dan Pengawas SMP/MTs se-Kabupaten Probolinggo. Para pengawas sekolah ini berasal dari lingkungan Dispendik dan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo.
Raker ini terbagi dalam 2 (dua) diskusi panel. Untuk diskusi panel I diisi oleh narasumber dari Dispendik, Kemenag dan APSI Provinsi Jawa Timur. Sementara untuk diskusi panel II diisi narasumber dari pengawas tingkat nasional di Kabupaten Probolinggo.
Ketua APSI Kabupaten Probolinggo Joko Rohani Sanjaya mengungkapkan raker ini bertujuan untuk meningkatkan peran dan fungsi APSI dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Probolinggo.
"Selain itu meningkatkan kompetensi pengawas sekolah yang bermartabat, mulia dan profesional. Serta konsolidasi organisasi dalam rangka memperkuat keberadaan APSI Kabupaten Probolinggo," ungkapnya.
Menurut Joko, gelombang peradaban manusia sekarang ini masuk pada era revolusi industri 4.0. Hal ini memaksa pengawas sekolah untuk menyesuaikan seluruh kerangka berpikir, perangkat dan media kerja pada setiap segmen kehidupannya, tidak terkecuali pengelolaan pendidikan.
"Kita sadari bersama bahwa gerak perkembangan dunia pendidikan kita mengikuti deret hitung. Sementara perkembangan eksternal mengikuti deret ukur yang kemudian melahirkan tantangan sangat mendasar yang diwadai dunia pendidikan yaitu persaingan global. Ketika berbicara daya saing pada tataran tertentu kita sebenarnya sedang bicara tentang human capital (SDM) yang muaranya ke dunia pendidikan," tegasnya.
Sementara Ketua APSI Provinsi Jawa Timur Riyanto menyampaikan hasil rapat pimpinan nasional (rapimnas) APSI terutama yang berkaitan dengan hak-hak dan kedudukan pengawas. Oleh karena itu, pengawas harus meningkatkan profesionalitas sesuai dengan motto pengawas profesional, bermartabat dan mulia.
"Pengawas adalah jabatan tertinggi dari jabatan fungsional. Oleh karena itu, jalankan profesi pengawas secara profesional. Seorang pengawas harus benar-benar meningkatkan profesionalitasnya. Karena dengan meningkatkan profesionalitasnya, maka akan berdampak kepada kesejahteraan pengawas," ujarnya.
Sedangkan Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Dewi Korina memberikan apresiasi atas terselenggaranya rapat kerja Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI) Kabupaten Probolinggo sebagai perwujudan dari pelaksanaan program kerja yang telah disusun.
"Semoga melalui rapat kerja ini APSI Kabupaten Probolinggo semakin solid, mandiri, profesional dan menjadi mitra handal Pemerintah Daerah, khususnya Dispendik dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu di Kabupaten Probolinggo," katanya.
Dewi Korina juga mengingatkan para pengawas sekolah tentang asas, visi, misi, tujuan, jatidiri dan sifat serta fungsi dan peran APSI. "Mudah-mudahan APSI dapat mewujudkan visi dan misinya antara lain meningkatkan kompetensi dan kinerja anggotanya, membangun integritas, karakter dan martabat serta meningkatkan kesejahteraan anggotanya," harapnya.
Dalam kesempatan tersebut APSI Kabupaten Probolinggo menyampaikan sebuah pemikiran dan sumbangsih dari Pengawas Sekolah Kabupaten Probolinggo dalam bentuk proposal kegiatan berjudul meningkatkan kualitas pendidikan Kabupaten Probolinggo melalui budaya literasi menuju Kota Kraksaan literasi bersama dengan term of reference dengan tema membangun sekolah dan siswa unggul melalui budaya literasi. Proposal kegiatan ini diserahkan oleh Ketua APSI Kabupaten Probolinggo Joko Rohani Sanjaya kepada Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Dewi Korina. (Zidni Ilman)