foto Antara tanggal 23 Desember 2018 |
"BMKG merekomendasikan masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di pantai pada radius 500 meter hingga 1 kilometer dari pantai untuk mengantisipasi tsunami susulan. Tsunami yang dibangkitkan longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau," demikian peringatan BMKG seperti disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (27/12).
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Anak Krakatau menjadi level III atau siaga terhitung mulai pukul 06.00 WIB pagi.
Sutopo mengatakan dari pengamatan Gunung Anak Krakatau hari ini pukul 00.00-06.00 WIB, aktivitas erupsi masih berlangsung, tremor terjadi terus menerus dengan amplitudo 8-32 milimeter (dominan 25 milimeter), dan terdengar dentuman suara letusan.
"PVMBG merekomendasikan masyarakat dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 5 km dari puncak kawah karena berbahaya terkena dampak erupsi berupa lontaran batu pijar, awan panas dan abu vulkanik pekat," kata Sutopo.
PVMBG juga mencatat hingga kemarin Gunung Anak Krakatau masih mengeluarkan letusan berupa awan panas. Akibat hal ini pula, muncul hujan abu vulkanik yang tertiup angin ke arah barat daya dan sebagian ke timur, tepatnya ke Serang dan Cilegon pada Rabu (26/12).
Sutopo mengatakan abu vulkanik tidak berbahaya, bahkan dapat menyuburkan tanah Hanya saja ia mengingatkan agar warga menggunakan masker dan kacamata jika ingin tetap berkegiatan di luar rumah.***Edward Supusepa