Jakarta, Info Breaking News – Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati kembali menorehkan prestasi usai menerima penghargaan sebagai Global and Asia Pasific Finance Minister of The Year 2019.
Penghargaan dari majalah The Banker yang dimiliki oleh Financial Times tersebut diberikan kepada Sri Mulyani karena kemampuannya menjaga perekonomian Indonesia di tengah sejumlah bencana alam yang terjadi pada tahun lalu. Sri Mulyani, menurut The Banker, mampu memodernisasi respons Indonesia terhadap bencana.
"Pada 2018, Indonesia menghadapi tragedi tetapi negara ini mempertahankan ketahanannya di bawah bimbingan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati," tulis The Banker, Kamis (3/1/2019).
Pada 2018, Sri Mulyani melakukan pembiayaan bencana dan asuransi baru untuk merespons bencana alam yang terjadi di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB). Pemerintah mengasuransikan berbagai aset negara dari ancaman bencana alam mulai tahun ini.
Indonesia selalu mengandalkan anggaran untuk menanggulangi bencana alam yang terjadi. The Bankermenyebut Indonesia menghabiskan Rp3,1 triliun setiap tahun untuk dana darurat sebagai perbaikan bencana.
Selain bencana alam, Sri Mulyani beserta jajarannya juga harus menghadapi musibah pesawat Lion Air yang jatuh. Dalam penerbangan tersebut, sejumlah staf Kemenkeu ikut menjadi korban.
"Sementara bergulat dengan tragedi kemanusiaan, negara ini masih mencatatkan pertumbuhan yang mengesankan. Defisit produk domestik bruto untuk 2018 diperkirakan sekitar 1,86 persen, lebih rendah dibandingkan 2,19 persen yang diperkirakan dalam APBN 2018," ungkap The Banker. ***Candra Wibawanti
Pada 2018, Sri Mulyani melakukan pembiayaan bencana dan asuransi baru untuk merespons bencana alam yang terjadi di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB). Pemerintah mengasuransikan berbagai aset negara dari ancaman bencana alam mulai tahun ini.
Indonesia selalu mengandalkan anggaran untuk menanggulangi bencana alam yang terjadi. The Bankermenyebut Indonesia menghabiskan Rp3,1 triliun setiap tahun untuk dana darurat sebagai perbaikan bencana.
Selain bencana alam, Sri Mulyani beserta jajarannya juga harus menghadapi musibah pesawat Lion Air yang jatuh. Dalam penerbangan tersebut, sejumlah staf Kemenkeu ikut menjadi korban.
"Sementara bergulat dengan tragedi kemanusiaan, negara ini masih mencatatkan pertumbuhan yang mengesankan. Defisit produk domestik bruto untuk 2018 diperkirakan sekitar 1,86 persen, lebih rendah dibandingkan 2,19 persen yang diperkirakan dalam APBN 2018," ungkap The Banker. ***Candra Wibawanti