Warga Pertanyakan Pembangunan Jembatan Pasar Inpres Kalianda, Serius Atau Tidak?


Dua orang bocah memegang karton bertuliskan "Mana janjimu tiga bulan jembatan selesai" | ist
KALIANDA, KALIANDANEWS - Jembatan ambles di Jalan Raden Intan yang lokasinya berdekatan dengan Pasar Inpres Kalianda sampai dengan saat ini pengerjaannya masih stuck.

Padahal, pengerjaan jembatan itu telah dimulai sejak 21 September 2018, saat itu plt. Bupati Nanang Ermanto dan Ketua Forum Corporate Social Responsibility (CSR) Lampung Selatan, Tatang Rohadi meninjau langsung pembangunan ulang jembatan yang menggunakan dana CSR itu.
Progres pekerjaan jembatan pasar inpres Kalianda

Dinilai warga tak serius, warga tagih janji pemerintah yang mengatakan sesegera mungkin menyelesaikan pembangunan jembatan yang cukup vital tersebut.

"Kalo yang kerja ada, tapi gak tau kenapa gak selesai selesai. Kalo begini terus gimana yang mau belanja kesini jadi berkurang, pendapatan kita juga akhirnya yang kena," ungkap Iyah salah seorang pedagang di Pasar Inpres Kalianda, (29/01/18) lalu.

Sementara, Mukmin pedagang lainnya juga mengungkapkan rasa kekecewaannya, Pemkab diminta segera menangani permasalahan tersebut.

"Kami selaku pedangang pasar impres yang ada di perlintasan jembatan ini merasa sangat kecewa atas kurang serius pemerintah dalam menjalankan pembangunan jembatan itu. Sekrang dagangan buah saya sepi pengunjung, sealin itu kalo mau kepasar mesti muter muter dulu saya rugi waktu rugi materi mas," terang dia.

Ia berharap Pemkab Lamsel segera menyelesaikan pembangunan jembatan tersebut, terlebih para pedagang megungkapkan pemerintah pernah berjanji akan menyelesaikan pembangunan jembatan tersebut 2 hingga 3 bulan saja.

"Semoga pemerintah bisa menyelesaikan  pekerjaannya karna kerjadian robohnya jebatan sudah mau setahun dan pembongkarannya sudah berbulan bulan-bulan gak jadi-jadi, padahal janji nya 2 bulan bisa jadi. Tapi baru keliatan 1 tiang beton tapi belum beres juga," jelas dia.

Nanang sendiri mengungkapkan, dana untuk pembangunan jembatan tersebut menggunakan dana CSR (Corporate Social Responsibility) sebesar 2,5 miliar, hal itu diungkapkan pada acara Bursa Inovasi Desa tahun 2018, di Lapangan Tenis Indor Kalianda, (13/09/18).

"Tadi saya kumpulkan seluruh pengusaha di Lampung Selatan, alhamdulillah pengusaha mau memberikan CSR untuk membuat jembatan, alhamdulillah tidak memakai APBD, ini nilainya kurang lebih 2,5 milyar," kata Nanang. (Kur)







Subscribe to receive free email updates: