AMBON - BERITA MALUKU. Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan (KLHK) memberikan bantuan 40 motor sampah kepada tiga daerah, yakni Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tenggara dan Kabupaten Buru.
Bantuan atas kerja keras komisi VII DPR RI Ir. Taslim Azis ini diberikan bersamaan dengan acara pengembangan bank sampah mendukung srikular ekonomi masyarakat, yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah PSLB3, KLHK, di Manise Hotel, Rabu (27/3).
Kepala Seksi pemprosesan sampah akhir Dirjen PSLB3 KLHK, Arief Sumadi mengungkapkan, permasalahan sampah yang sudah kompleks membutuhkan penaganan terintegrasi bukan saja pengolaan sampah di hilir tetapi juga upaya besar penggunaan sampah dari sumbernya.
Untuk itu pemrintah pusat sampai daerah terus mengampanyekan penanganan sampah, hal ini dapat dicapai dengan cara menghindari produk sekali pakai serta pemanfaatan sampah bernilai ekonomis yang dapat menjadi motor penggerak ekonomi rakyat.
Kami menghimbau kepada masyarakat untuk berpartisipasi dengan cara yang paling mudah yang dimulai dari diri sendiri dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak membakar sampah dan mulai memilah sampah dari sampah organik dan non organik, mengembangkan kredibilitas untuk dpat memanfaatkan sampah yang lebih berguna dan memiliki nilai ekonomis.
Untuk bantuan yang diberikan, dirinya berharap pemanfaatan motor sampah roda tiga ini tepat sasaran bagi masyarakat yang mengurangi sampah dari sumbernya dalam mendukung pengembangan bank sampah.
"Saya harap kami semua dapat membangun budaya bersih dan sehat untuk Indonesia lebih baik. Saya harap masuyarakat kota Ambon dapat menjadi garda terdepan menjadi pionir yang berpartisipasi besar dalam pengelolaan sampah," harapnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Ambon dalam sambutannya mengatakan, sosialisasi yang dilaksanakan KLHK dalam rangka pengembangan Bank Sampah guna menunjang sirkuler ekonomi masyarakat menuju Indonesia bersih sampah 2025 merupakan sebuah proses penanaman dan transfer ilmu guna mendorong peran serta masyarakat melalui perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat itu sendiri dalam mengelola sampah terutama untuk pengurangan sampah 30 persen dan penanganan sampah 70 persen bagi sampah rumah tangga atau sampah sejeni sampah rumah tangga.
"Kalau hari ini bank sampah menjadi sasaran sosialisasi, ini semata-mata bertujuan untuk membangun kapasitas dari bank sampah itu sendiri sebagai modal sosial yang permanen pranata sosial masyarakat dalam pengelolaan sampah secara lebih baik,"tuturnya.
Dijelaskan, dari bank sampah ini muncul berbafgai program inisiatif yang sudah dilakukan oleh Bank sampah guna mengajak masyarakat mau memilah dan membawanya ke bank sampah. Tujuannya adalah mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir sampah (TPA) serta menghasilkan keuntungan ekonomi srikular bagi masyarakat itu sendiri. Seperti yang dilaksanakan oleh pemerintah di Cimahi misalnya program membayar uang sekolah dengan sampah, di Makassar membayar listrik dan membeli Sembako dengan sampah.
Semua itu, menurutnya akan memberikan dorongan bagi pemerintah kota Ambon dan masyarakat untuk terus berbenah dengan mendorong terbentuknya bank-bank sampah dilingkungkan masyarakat.
"Paling tidak pemerintah kota Ambon melalui Dinas Lingkungan Hidup dan persampahan akan mendorong pembentukan bank sampah ditiap negeri, desa, kelurahan," ucapnya.
Dirinya berharap sosialisasi ini dapat berjalan dengan baik dan diikuti dengan serius oleh seluruh peserta yang hadir,. Selain iotu diharapklamn sosialiasi iniakan memberikan efek positif guna mentransfer berbagai program yang dapat endorong peningkatan kapasitas bank sampah yang ada di kota Ambon guna menunjang sekular ekonomi masyarakatyyang ada di kota ini.
Sementara itu, anggota VII DPR RI Taslim Azis mengatakan, bantuan yang diberikan untuk membantu menggerakan sampah yang ada di lingkungan masyarakat pada tiga kabupaten/kota, terkhususnya dilingkungkan yang selama ini sulit terjangkau dan menganggu lingkungan hidup di masyarakat.
"Kiranya bantuan ini dapat dipergunakan dengan baik, terutama untuk mengangkut sampah masyarakat yang sulit dijangkau," ujarnya.
Sementara untuk acara pengembangan bank sampah mendukung srikular ekonomi masyarakat, dirinya berharap ada output untuk mencari teknik yang terbaik tentang cara pengolahan sampah, sehingga bisa dapat bermanfaat baik itu dijadikan sebagai kompos dan lain sebagainya.
"Secara pribadi saya mengajak kota Ambon selaku pionir ujung tombak dalam rangka mengatasi sampah, agar bersama-sama untuk melihat persoalan sampah sebagai persoalan yang serius, karena itu jagalah kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan," pintanya.
Bantuan atas kerja keras komisi VII DPR RI Ir. Taslim Azis ini diberikan bersamaan dengan acara pengembangan bank sampah mendukung srikular ekonomi masyarakat, yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah PSLB3, KLHK, di Manise Hotel, Rabu (27/3).
Kepala Seksi pemprosesan sampah akhir Dirjen PSLB3 KLHK, Arief Sumadi mengungkapkan, permasalahan sampah yang sudah kompleks membutuhkan penaganan terintegrasi bukan saja pengolaan sampah di hilir tetapi juga upaya besar penggunaan sampah dari sumbernya.
Untuk itu pemrintah pusat sampai daerah terus mengampanyekan penanganan sampah, hal ini dapat dicapai dengan cara menghindari produk sekali pakai serta pemanfaatan sampah bernilai ekonomis yang dapat menjadi motor penggerak ekonomi rakyat.
Kami menghimbau kepada masyarakat untuk berpartisipasi dengan cara yang paling mudah yang dimulai dari diri sendiri dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak membakar sampah dan mulai memilah sampah dari sampah organik dan non organik, mengembangkan kredibilitas untuk dpat memanfaatkan sampah yang lebih berguna dan memiliki nilai ekonomis.
Untuk bantuan yang diberikan, dirinya berharap pemanfaatan motor sampah roda tiga ini tepat sasaran bagi masyarakat yang mengurangi sampah dari sumbernya dalam mendukung pengembangan bank sampah.
"Saya harap kami semua dapat membangun budaya bersih dan sehat untuk Indonesia lebih baik. Saya harap masuyarakat kota Ambon dapat menjadi garda terdepan menjadi pionir yang berpartisipasi besar dalam pengelolaan sampah," harapnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Ambon dalam sambutannya mengatakan, sosialisasi yang dilaksanakan KLHK dalam rangka pengembangan Bank Sampah guna menunjang sirkuler ekonomi masyarakat menuju Indonesia bersih sampah 2025 merupakan sebuah proses penanaman dan transfer ilmu guna mendorong peran serta masyarakat melalui perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat itu sendiri dalam mengelola sampah terutama untuk pengurangan sampah 30 persen dan penanganan sampah 70 persen bagi sampah rumah tangga atau sampah sejeni sampah rumah tangga.
"Kalau hari ini bank sampah menjadi sasaran sosialisasi, ini semata-mata bertujuan untuk membangun kapasitas dari bank sampah itu sendiri sebagai modal sosial yang permanen pranata sosial masyarakat dalam pengelolaan sampah secara lebih baik,"tuturnya.
Dijelaskan, dari bank sampah ini muncul berbafgai program inisiatif yang sudah dilakukan oleh Bank sampah guna mengajak masyarakat mau memilah dan membawanya ke bank sampah. Tujuannya adalah mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir sampah (TPA) serta menghasilkan keuntungan ekonomi srikular bagi masyarakat itu sendiri. Seperti yang dilaksanakan oleh pemerintah di Cimahi misalnya program membayar uang sekolah dengan sampah, di Makassar membayar listrik dan membeli Sembako dengan sampah.
Semua itu, menurutnya akan memberikan dorongan bagi pemerintah kota Ambon dan masyarakat untuk terus berbenah dengan mendorong terbentuknya bank-bank sampah dilingkungkan masyarakat.
"Paling tidak pemerintah kota Ambon melalui Dinas Lingkungan Hidup dan persampahan akan mendorong pembentukan bank sampah ditiap negeri, desa, kelurahan," ucapnya.
Dirinya berharap sosialisasi ini dapat berjalan dengan baik dan diikuti dengan serius oleh seluruh peserta yang hadir,. Selain iotu diharapklamn sosialiasi iniakan memberikan efek positif guna mentransfer berbagai program yang dapat endorong peningkatan kapasitas bank sampah yang ada di kota Ambon guna menunjang sekular ekonomi masyarakatyyang ada di kota ini.
Sementara itu, anggota VII DPR RI Taslim Azis mengatakan, bantuan yang diberikan untuk membantu menggerakan sampah yang ada di lingkungan masyarakat pada tiga kabupaten/kota, terkhususnya dilingkungkan yang selama ini sulit terjangkau dan menganggu lingkungan hidup di masyarakat.
"Kiranya bantuan ini dapat dipergunakan dengan baik, terutama untuk mengangkut sampah masyarakat yang sulit dijangkau," ujarnya.
Sementara untuk acara pengembangan bank sampah mendukung srikular ekonomi masyarakat, dirinya berharap ada output untuk mencari teknik yang terbaik tentang cara pengolahan sampah, sehingga bisa dapat bermanfaat baik itu dijadikan sebagai kompos dan lain sebagainya.
"Secara pribadi saya mengajak kota Ambon selaku pionir ujung tombak dalam rangka mengatasi sampah, agar bersama-sama untuk melihat persoalan sampah sebagai persoalan yang serius, karena itu jagalah kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan," pintanya.
from Berita Maluku Online https://ift.tt/2WqyFIY
via IFTTT