Polisi Masih Mendalami Motif Asmara Pembunuhan Di Karangbanyu Ngawi

Pembunuhan di desa Karangbanyu Ngawi

SINAR NGAWI™ Ngawi-Kasus dugaan pembunuhan ibu muda, Susanti (30), warga Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Ngawi yang terjadi sekitar pukul 11.12 WIB,(25/03), mulai ada titik terang. Kapolres Ngawi AKBP MB. Pranatal Hutajulu melalui press release menjelaskan, sesuai keterangan saksi kunci (anak korban yang berumur 10 tahun), pelaku mengaearah pada W(42) yang melakukan bunuh diri di rel kereta api.

"Setelah melakukan pemeriksaan saksi-saksi, yakni mertua korban, adik ipar korban serta saksi kunci yaitu anak kandung korban yang berumur 10 tahun, maka pelaku diduga adalah saudara W," terang dia.

Tambahnya, usai kejadian peristiwa pembunuhan tersebut, pihaknya melakukan penggerebekan rumah W (42), di Dusun Jenak, RT 04/RW 01, Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren.

Namun pada waktu itu terduga pelaku (W), berhasil melarikan diri dan pada hari Rabu (27/03) terdapat kabar terduga pelaku ini ditemukan tewas bunuh diri yang jasadnya ditemukan di rel kereta api.

"Bahwa hubungan antara terduga pelaku dan korban adalah tetangga dan mengenai informasi adanya hubungan asmara antara terduga pelaku dan korban masih kita dalami," tambahnya lagi.

Dari kasus pembunuhan itu polisi berhasil mengamankan barang bukti sebilah sabit yang masih basah dari rumah W saat dilakukan penggerebekan.

Kapolres Ngawi juga menegaskan bahwa untuk sementara terduga pelaku (W) adalah pelaku tunggal.

Seperti diketahui, Susanti meregang nyawa sesaat setelah mendapat perawatan medis di IGD RSUD dr Soeroto Ngawi. Dari hasil pemeriksaan medis saat itu korban mengalami 8 luka bacok dan terparah posisinya berada di bagian kepala.

Sedangkan W (42) sebagai terduga pembunuh Susanti nekat mengakhiri hidup dengan menabrakan diri ke kereta api di kilometer 217 masuk Dusun Ngrancang, Desa Mantingan, Kecamatan Mantingan, Ngawi.
Pewarta: Kun/pr
Editor: Kuncoro


Subscribe to receive free email updates: