Hadir Prof.Dr. Gayus Lumbun dan Hakim Syarifudin serta sejumlah Hakim Agung RI dan Kolega UMI memmberikan Support Moral Kepada Pasangan Prof. Dr, Abdul Latif, SH,MH, dan Isteri Tercinta Fairus Basyarahil

Makasar, Info Breaking News - Pesona Bintang bagaikan Kumpulan Mutiara yang tak ternilai kini dimiliki Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, yang juga merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi Swasta di belahan Indonesia bagian Timur, yang dalam perjalanan kampusnya berawal dari semangat para raja dan sejumlah tokoh alim ulama serta pemuka masyarakat yang gelisah karena menyadari betapa penduduk Makassar yang sangat dominan sebagai pemeluk Muslim taat bertekad ingin memiliki Universitas swasta paling bergengsi dan mampu mengimbangi rivalnya PT Negeri, apalagi PT milik swasta yang ada di hampir seluruh pelosok negeri Indonesia

Bermula dengan areal tanah yang sangat terbatas di kawasan Kakatua, Kampus Pertama UMI yang sangat legendaris berdiri 23 Juni 1954 di bawah Yayasan Wakaf UMI, dimana saat UMI  pertama kali menjalankan program civita akademiknya yang hanya memiliki Fakultas Ilmu Pengetahuan Islam dan Ilmu Masyarakat, serta Fakultas Hukum Sosial Politik.
Kini, dalam perayaan miladnya yang ke-65, UMI telah berhasil menjelma sebagai Perguruan Tinggi yang memiliki hampir semua jurusan fakultas, bahkan UMI lah satu-satunya Perguruan Tinggi swasta yang berada di luar Pulau Jawa, yang mampu melahirkan sejumlah Univesitas Islam lain, seperti Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alaudin Makasar dan IAIN Sunan Kalijga Yogyakarta yang amat disegani oleh lawan dan kawan itu.


Menyadari akan perjalanan UMI yang telah melahirkan banyak tokoh nasional yang kini menempati hampir semua lini itulah, Rektor UMI (2018-2019) Prof. Dr. Basri Mooding, SE, MSI dengan rasa bersyukur penuh kebahagiaan sengaja hadir bersama sejumlah kolega akademisinya  berbincang panjang dengan Info Breaking News, dalam acara syukuran lembaran kehidupan bahtera yang baru sang Prof. Dr. Abdul Latif, SH, MH, dengan wanita yang paling disayanginya, Fairus Basyarahil, Sabtu, 22 Juni 2019 di Sheraton International Hotel, Surabaya.

UMI saat ini menjadi rumah bagi  tiga belas  Fakultas dan Program Pascasarjana (Magister dan Doktor) dengan total lima puluh enam  program studi,  terdiri atas tiga puluh empat program studi jenjang S1, dua  program studi D-III, enam program profesi  dan sebelas  program studi Magister (S2) serta tiga Program Doktor. Selain itu,
UMI juga telah meraih akreditasi Unggul dengan nilai 'A' pada bulan Desember 2018 oleh BAN PT. 

Dengan torehan prestasi ini, UMI berhasil menempatkan dirinya pada peringkat ke-64 dari 4.674 (empat ribu enam ratus tujuh puluh empat) Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta se-Indonesia (data dari Kemenristekdikti, 2018). 

  
Pencapaian demi pencapaian signifikan yang diperoleh sejak tiga tahun terakhir, Universitas Muslim Indonesia pun dapat berdiri sejajar dengan institusi pendidikan ternama lainnya di Indonesia. Salah satu pencapaian fenomenal adalah ketika UMI berhasil menyabet nilai akreditasi institusi A pertama dan satu-satunya di luar Pulau Jawa. Hal ini menunjukkan bahwa  UMI memiliki daya tarik dan masih terus dipercaya di tengah persaingan yang makin ketat di antara perguruan-perguruan tinggi negeri maupun swasta se-Indonesia. 


Kemajuan UMI sebagai perguruan tinggi swasta terbaik di kawasan Indonesia Timur (Kemenristek Dikti) tentu bukanlah semata-mata hasil dari upaya civitas akademikanya saja, melainkan juga karena peran besar para alumninya, dukungan pemerintah, instansi swasta, mitra UMI dan semua masyarakat.


Bahkan didalam acara Milad UMI yang ke 65 itu, Basri menyebutkan salah satu ikhtiar yang juga telah dilakukan adalah akreditasi program studi oleh ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA) terutama kepada  tujuh belas program studi yang telah akreditasi 'A'.
UMI juga mendapat kepercayaan dari Kemenristekdisti sebagai penerima program asuh PT Unggul 2019. "Kami patut berbangga karena UMI satu-satunya PT Indonesia Timur yang ditetapkan sebagai peneriman SPMI,  kepada 34 program studi dengan akreditasi C dari  45 perguruan tinggi yaitu 3 PT di Kabupatean Toli-Toli, Universitas Madako, STIP Mujahdidin dan STAI al Munawarrah Toli-Toli dan Universitas Iqra Buru, di Pulau Buru," ungkap Basri. Dengan ukiran prestasi UMI  sebagai PTS sejajar dengan PTN, beberapa peguruan tinggi kerap bersilaturahmi ke UMI demi mempelajari metode dan semangat UMI yang membuatya unggul.  Dukungan SDM dan sharing pengelolaan PT dan program studi  yang terakreditasi A juga tak luput  dari agenda kunjungan beberapa perguruan tinggi ke UMI, baik lingkup Sulawesi Selatan demikian juga dari luar provinsi Sulsel. 

"Baru-baru ini kami menerima kunjungan PC Universitas Tadulako untuk studi banding pengelolaan turnitin dan jurnal internasional," kata dia.
"Dalam hibah ini, UMI akan mendampingi penyusunan 
Menghadapi revolusi industri 4.0, kami menggagas beberapa kebijakan untuk menjawab tantangan tersebut.  Salah satu kebijakan yang akan segera diimplementasikan adalah Program Pendidikan Jarak Jauh atau PJJ, hal ini merupakan implementasi dari kebijakan Kemenristekdikti  pembangunan universitas siber (Cyber University) yang dipersiapkan untuk pembelajaran daring mulai dari face to face, online learning, hingga blended learning." lanjutnya.
UMI juga tidak dapat memungkiri bahwa saat ini pendidikan memang sudah mengarah ke online learning. Kedepannya, pengembangan pembelajaran daring diharapkan mampu meningkatkan akses masyarakat dalam menempuh jenjang pendidikan tinggi berkualitas secara signifikan. 
Di sisi lain, hal yang tak kalah penting dalam menghadapi era yang penuh dengan turbulensi ini adalah internasionalisasi pendidikan tinggi. Globalisasi menjadi sesuatu yang mutlak terjadi artinya, peningkatan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia pun harus ditinggikan. Pendidikan bukan sekedar mengulang-ulang, menghafal atau meretasi, namun sebuah proses pembelajaran yang produktif, berorientasi pada knowledge creation, dan inovatif sehingga para dosen, mahasiswa, maupun lulusan yang dicetak dituntut untuk dapat beradaptasi dalam menghadapi segala bentuk perubahan. Pengembangan jejaring akademik internasional juga diperkuat dengan cara melakukan kolaborasi dengan akademisi kelas dunia untuk menghasilkan temuan-temuan baru.
Kemajuan teknologi informasi semakin canggih, kurikulum setiap program studi tidak bisa dibiarkan tanpa adanya perubahan yang mengacu pada perkembangan teknologi informasi, karena itu, kebijakan Pimpinan Universitas (2018-2022),  dilakukan reorientasi kurikulum yang mengacu pada KKNI dengan pembelajaran berbasis teknologi informasi '
online learning'. 
Kebijakan strategis dilaksanakan dalam berbagai aspek mulai dari kelembagaan, bidang studi, kurikulum, sumber daya, risbang hingga inovasi.

"Kita  harus memahami dan mengembangkan teknologi dan terus menciptakan inovasi disertai kemampuan belajar sepanjang hayat (long-life learning).. Hal  ini bertujuan meningkatkan daya saing di era distruption dan lulusan yang berkualitas yang berorientasi pada pencetakan SDM yang kompetitif, inovatif, dan berkarakter.
UMI sebagai bagian dari Pendidikan tinggi Indonesia harus bisa menjawab problem sosial yang dewasa ini terus bertambah banyak, baik dalam jenisnya maupun substansinya. Salah satu langkah yang kami lakukan diantaranya adalah membangun SDM berkualitas  untuk memiliki pengetahuan dan skill yang relevan, termasuk technical and vocational skills, agar   mampu mendapat pekerjaan layak dan memiliki jiwa kewirausahaan. Selain itu, kompetitif, kreatif,   inovatif  dan berkarakter moral, di era disrupsi, maka UMI  dituntut untuk ikut berevolusi dan didorong kesanggupannya untuk melakukan upaya transformasi digital dalam penyelenggaraan kegiatan tridharma dan pengelolaan perguruan tinggi. 
 Pencapaian demi pencapaian signifikan yang telah diperoleh, tidak terlepas dari kualitas sumberdaya manusianya.  UMI  memiliki sumber daya manusia yang potensial. Hingga  dengan akhir Mei 2019, UMI  memiliki 1.374 SDM  dengan rincian tenaga edukasi (dosen) sebanyak 890 orang  dan tenaga non akademik sebanyak  484  orang.  Guru besar UMI berjumlah  sebanyak  49 orang, dengan rincian guru besar yayasan sebanyak 29 orang dan DPK sebanyak 20 orang.  UMI merupakan  PTS  penyumbang guru besar  terbanyak untuk perguruan tinggi swasta di wilayah  IX Sulawesi  dari 73 guru besar yang tersebar dalam lingkup LL DIKTI  Wil. XI Sulawesi
Dosen yang bergelar Doktor dan spesialis sebanyak 251 orang dengan rincian Yayasan sebanyak 207 orang dan DPK sebanyak 44 orang. Sedangkan Dosen yang bergelar Magister (S-2) sebanyak 497 orang dengan rincian, Dosen yayasan sebanyak 461 orang dan Dosen DPK sebanyak 36 orang. Sedang yang bergelar profesi sebanyak 56 orang. 
Kami terus mendorong dosen untuk senantiasa meningkatkan pendidikannya sehingga  mencapai gelar Doktor. Alhamdulillah untuk tahun akademik 2018/2019 jumlah dosen yang telah menyelesaikan studi lanjut, program doktor (S-3) sebanyak …………….orang. Setiap tahun terjadi peningkatkan prosetanse jumlah dosen yang bergelar Doktor, saat ini meningkat sebanyak 80 %.  Sumber daya manusia yang berkualitas akan tercipta dari pendidikan yang berkualitas, UMI sebagai lembaga pendidikan dan dakwah  memiliki peran strategis dalam mencerdaskan banga, Kami terus berinovasi dan meningkatkan kualitas.

Peningkatan mutu dan produktivitas dosen UMI terus diupayakan, dengan SDM  yang berkualitas,  kami yakin kualitas belajar mengajar, kegiatan-kegiatan riset dan kegiatan pengabdian pada masyarakat dosen UMI  akan lebih memiliki relevansi dan kesesuaian dengan pengembangan ilmu di satu sisi dan dengan tuntunan dan kebutuhan masyarakat di sisi lain.   Publikasi karya ilmiah para dosen UMI  melalui berbagai jurnal nasional dan internasional terus didorong dan difasilitasi.  Karya-karya yang bermutu dari para dosen juga difasilitasi untuk diterbitkan. Selain itu,  upaya-upaya mendapatkan hak paten bagi karya-karya dosen yang bermutu terus-menerus dilakukan melalui lembaga penelitian dan pengembangan Sumber daya (LP2S). Penghargaan dalam bentuk insentif  kepada para dosen yang mampu mempublikasikan buku ajar berdasarkan hasil penelitian dan karya tulis lainnya terus ditingkatkan.  Selain itu, penghargaan kepada dosen dan karyawan yang akan memasuki masa pensiun, mereka diberikan pelatihan kewirausahaan   sebagai salah satu alternatif  untuk menambah income keluarga setelah pensiun dan tetap aktif berkarya masa pensiun.
Salah satu komponen pendukung terlaksananya sistem pengelolaan pendidikan tinggi yang baik dan berkualitas di UMI adalah tenaga kependidikan (karyawan). Jumlah tenaga kependikan yang ada di UMI saat ini sebanyak 484 orang.
Kualitas sumber daya manusia terus  dibenahi, bukan hanya dosen tetapi tenaga kependidikan pun kualitasnya ditingkatkan, mereka merupakan garda terdepan dalam pelayanan. Berbagai pelatihan diberikan, antara lain  pelayanan  berbasis karakter termasuk peningkatan kapasitas karyawan untuk mendorong peningkatan kinerja dan pelayanan prima dengan pelatihan peningkatan kompetensi, pengetahuan, dan keterampilan baik yang dilaksanakan UMI maupun di luar UMI. Untuk menyiapkan karyawan UMI memasuki masa pensiun maka sebelumnya mereka diberikan Bimtek kewirausahaan. 
Mahasiswa yang aktif  sampai Tahun Akademik 2018/2019, sebanyak  dua puluh dua ribu sembilan ratus dua puluh delapan orang.  Alumni UMI berjumlah, seratus ribu satu enam ratus tujuh puluh lima orang. Semakin banyak sumber daya manusia yang berkualitas yang dihasilkan, Insya Allah, semakin banyak alternatif solusi yang dapat diberikan untuk menjawab masalah di masyarakat. Selain itu, jumlah ini mencerminkan  kepercayaan masyarakat  yang cukup besar kepada Universitas Muslim Indonesia. Kepercayaan ini tentunya tidak terlepas dari keberhasilan UMI dalam menata dan meningkatkan kapasitas institusi untuk proses penyelenggaraan pendidikan tinggi yang berorientasi mutu.   
Proses pembelajaran selama empat tahun terakhir ini menunjukkan peningkatan kefektifitas, efisiensi dan produktivitas proses pembelajaran, terbukti lama studi mahasiswa UMI  4,0 – 4,5 tahun sekitar 85% .  
Daya saing para dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa terus dikembangkan melalui peningkatan literasi pada data, literasi pada teknologi dan literasi pada manusia. Urusan kemanusiaan menjadi sangat penting dalam menghadapi kompleksitas era revolusi industri 4.0 dan society 5.0. Kemajuan teknologi menandakan majunya pendidikan dan ilmu pengetahuan yang tetap harus memartabatkan manusia dan  mensejahterakan manusia dan bangsa Indonesia. Peningkatan interaksi dan kohesi sosial harus terjalin lebih baik antar mahasiswa dan dosen dari seluruh disiplin ilmu yang berbeda sehingga mampu meningkatkan keaktifan intelektual yang memicu berbagai ide kreatif, inovatif, kolaboratif dan berjati diri.   

Ada hal penting lainnya, kualitas manusia sebagai insan akademis berkaitan dengan pembangunan karakter, menjadi agenda prioritas bersama. Karakter manusia yang dibangun bercirikan dengan kemampuan menegakkan kebenaran, kejujuran, keadilan, kebaikan, tanggung jawab dan cinta tanah air. Kebijakan strategis dalam membangun kualitas SDM berkualitas dan berkarakter  dengan  membuka kerja sama berbagai pihak dari dalam maupun  luar negeri,  diharapkan menjadi pemicu dan pemacu peningkatan kualitas SDM,  di samping internasionalisasi institusi,  Demikian pula skema pemberian beasiswa kepada para dosen untuk melanjutkan studi merupakan bagian dari ikhtiar  untuk menumbuhkan iklim pembelajaran yang baik, hingga akhirnya menghasilkan  lulusan yang bukan hanya menjadi  supporter  bagi suatu perubahan; melainkan juga sebagai  driver  untuk memfasilitasi perubahan masyarakat  bagi perubahan dan inovasi-inovasi social.

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :