Boeing Beri Dana Santunan US$ 100 Juta untuk Keluarga Korban Boeing 737 Max



New York, Info Breaking News – Produsen pesawat Boeing dikabarkan akan membayar santunan sejumlah US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,41 triliun kepada para keluarga korban meninggal dalam dua kecelakaan pesawat jenis Boeing 737 Max pada tahun 2018 lalu.
Seperti dilaporkan CNN, Rabu (3/7/2019), dana tersebut akan diberikan kepada organisasi nirlaba lokal dan kelompok masyarakat yang akan mendistribusikan dana kepada kerabat 346 orang yang meninggal.
"Uang santunan akan digunakan untuk mendukung pendidikan, termasuk biaya kuliah atau biaya sekolah lainnya untuk anak-anak korban, dan kesulitan atau biaya hidup untuk keluarga yang terkena dampak," kata pihak Boeing.
Meski begitu, kabar mengenai dana santunan tersebut tak diterima baik oleh pihak keluarga korban yang lebih dahulu sudah menggugat perusahaan.
"Jenis penawaran ini sangat awal dalam proses litigasi belum pernah terjadi sebelumnya. Karena masih banyak yang harus dipelajari tentang apa yang terjadi, Boeing juga tampaknya tidak jujur," ungkap Bill Clifford, seorang pengacara yang mewakili puluhan keluarga yang terkena dampak kecelakaan Boeing 737 MAX pada Maret 2019 di Ethiopia dalam pernyataan resminya.
Menurut Clifford, langkah yang diambil Boeing tersebut dinilai "tak jelas" lantaran ia menilai bahwa keluarga kurang tertarik pada uang tunai dibanding mendapatkan jenazah orang yang mereka cintai dari lokasi kecelakaan, yang sejauh ini dianggap prosesnya "sangat lambat".
Seorang juru bicara Boeing mengatakan bahwa orang yang menerima dana dari dana kompensasi US$ 100 juta tidak akan diharuskan untuk membatalkan gugatan hukum terhadap perusahaan. Di sisi lain, juru bicara itu menolak berkomentar lebih lanjut tentang tuntutan hukum Boeing yang sedang berlangsung.
"Kami di Boeing menyesal atas kematian tragis dalam kedua kecelakaan tersebut dan nyawa yang hilang ini akan terus membebani hati kami dan pikiran kami selama bertahun-tahun yang akan datang. Keluarga dan orang-orang terkasih dari mereka yang ada di pesawat menjadi masalah terdalam kami. simpati, dan kami berharap upaya awal ini dapat membantu memberi mereka kenyamanan," kata Dennis Muilenburg, Ketua, Presiden dan CEO Boeing. ***Nadya

Subscribe to receive free email updates: