Pembangunan Sirkuit Moto GP Tersandung, 458 Meter Lahan Belum Dibebaskan

Lombok Tengah, SN - Satuan Tugas percepatan pembangunan KEK Mandalika terus menggenjot pembangunan infrastruktur pariwisata di KEK sendiri.
Rapat rapat pun dilakukan untuk mengevaluasi kendala dan persoalan yang masih terdapat di kawasan tersebut seperti rapat evaluasi yang dilakukan pada hari Kamis tanggal 1 Agustus 2019 bertempat di Ruang Rapat Tastura 1 Kantor Bupati Kabupaten Loteng.


Rapat evaluasi perkembangan kerja Satgas Percepatan Pembangunan KEK Mandalika itu dihadiri Sekda Kabupaten Loteng,  H. Nursiah, PLT Kepala Dinas Perizinan Kabupaten Loteng, Bahtiar, Kadis Perkim Kabupaten Loteng,  Kabag Ops Polres Loteng,  Kompol Sutriyanto, Pasi Ops Kodim 1620/Loteng,  Kapten Inf. Saiful,  General Suport ITDC,  I Gusti Lanang Bratesuta, Asisten I H. M. Amin,  Asisten II Ir. Nasrun,  Camat Pujut Lalu Sungkul S.pd, Kepala Divisi Proyek ITDC H. Adi, Kades Mertak H. Bangun, Kades Prabu L. M. Saiho, Kades Sengkol Satriawijaya Syaraf, Kades Kute Mirate dan sejumlah pejabat terkait lainnya.

Terkait dengan akan dibangunnya sirkuit Moto GP yang berada di kawasan Kute Kecamatan Pujut masih ada persolan tanah yang masih belum terselesaiakan oleh pihak ITDC. "Kita ingin Satgas ini tetap bergerak dan bekerja dan berharap sekali seminggu sekali kita akan adakan pertemuan agar apa yang menjadi hambatan bisa kita selesaikan dengan baik" ujarnya.

Sementara itu pihak ITDC mengklaim sudah menyelesaikan persoalan tanah namun ada beberapa titik yang masih belum diselesaikan akibat dari tingginya harga yang ditawarkan oleh pemilik tanah. "Terkait dengan pembebasan lahan inclab kami sudah berupaya dan alhamdllah ada beberapa lahan yang sudah kami selesaikan,adapun lahan yang belum kami selesaikan terkait dengan adanya harga lahan yang sangat tinggi dan perlu kami laporkan ke pusat" kata Joko dari ITDC..

 "Dari semua lahan yang akan dipake sebagai Moto GP ada 458 meter persegi yang belum kami selesaikan" tambahnya.

Menurutnya, masih ada beberapa titik dari lahan ITDC yang diklaim oleh masyarakat dengan alasan belum menerima bayaran dan itu merupakan titik strategis dari Moto GP. "Dari 5 titik yang dikalim oleh masyarakat,ada yang sudah kalah di pengadilan akan tetapi mereka tetap bertahan. Jadi persoalan ini menjadi penghalang untuk sirkuit Moto GP" jelasnya.

Terhadap persoalan yang disampaikan pihak ITDC, Sekda H. Nursiah Menanggapi masalah lahan yang masih belum terselesaikan, itu dia berharap di selsaiakn secara bertahap dan bersosialisasi serta menggunakan tahapan tahapan agar penyelesaian bisa  diselesaiakan dengan baik.

 Asisten II Sekda Kabupaten Loteng H. Nasrun menimpali, posisi satgas adalah mendampingi ITDC dalam menyelesaiakan pembebasan lahan sirkuit dan pihaknya akan membentuk tim yang nanti akan disusun oleh Kadis Perkim guna mempercepat proses penyelesaian masalah.
Sedangkan Kadis Perkim L.Firman Wijaya mengatakan, tahun 2020 alokasi yang diberikan pemerintah pusat melalui Dinas Perkim akan mebangun 500 unit rumah yang tidak hanya untuk tempat tinggal akan tetapi untuk homstay dengan ketentuan masyarakat harus memiliki lahan di sekitar KEK.

 Dari 135 KK di Dusun Bunut kata Firman ada 45 KK yang memiliki lahan dan tahun ini sudah siap untuk pembangunan baru, dengan beberpa skema yaitu Skema Rusus, Rumah sewa,  Rusunawa dan Losmen  yang akan kita kredit pemilihan lahan artinya bagi masyrakat yang tidak memiliki lahan akan diberikan kesempatan untuk kredit lahannya saja.

 Sebelum rapat ditutup Sekda mengatakan untuk memantapakan Satgas ini, Sekda mengajak peseta rapat bersama dalam upaya pembebasan lahan dan perkbaiki kembali tahapan tahapan sudah direncanakan.

Lahan Inclab dan HPL agar statusnya diperjelas lagi agar upaya pembebasan lahan bisa berjalan dengan lancar.

"Untuk relokasi kami berharap kepada kepala Desa agar lebih awal mensosialisasikan percepatan pembebsasan dan kami bekali data serta program dan kita bersama Satgas akan melaksanakan cofe Morning setiap 2 minggu sekali" kata Sekda. Gs

Subscribe to receive free email updates: