DPRD Maluku Protes Pernyataan Wiranto

AMBON - BERITA MALUKU. Gelombang aksi protes terus terjadi, pasca pernyataan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM (Menko Polhukam), Wiranto yang meminta pengungsi di Kota Ambon dan sekitarnya untuk kembali ke rumah, agar tak menjadi beban pemerintah.

Gelombang aksi protes itu datang dari sejumlah elemen masyarakat di Maluku, baik DPRD maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Bagi mereka, pernyataan Wiranto sangat menyakiti hati masyarakat Maluku.

Sebagai Menteri tidak selayaknya Wiranto mengeluarkan pernyataan seperti itu. Pasalnya, orang Maluku tidak ingin ada bencana tidak ingin tinggal di tempat pengungsian.

"Saya mau katakan, jika Pak Wiranto saat kejadian berada di Kota Ambon, saya yakin Pak Wiranto juga akan lari menyelamatkan diri. Guncangan gempabumi yang terjadi secara terus- menerus apakah bisa bertahan di rumah? Pernyataan itu sangat menyakiti kami rakyat Maluku. Olehnya itu, kami meminta Bapak Presiden, Joko Widodo (Jokowi), agar mengambil tindakan tegas terhadap seorang menteri yang mengeluarkan pernyataan seperti itu," pinta Ketua DPRD Provinsi Maluku Sementara, Lucky Wattimury yang di dampingi sejumlah Ketua Fraksi kepada wartawan di kantor DPRD Maluku, Jumat (4/10).

Anehnya, kata Wattimury, saat gempabumi menguncang Aceh, Palu maupun Lombok tidak ada pernyataan seperti itu. Namun, ketika gempabumi ini menguncang Maluku, tiba-tiba ada pernyataan yang tidak mengenakan dari seorang pejabat negara.

Sementara itu, Pengurus Kerukunan Keluarga Besar Masyarakat Maluku (KKBMM) meminta Pemerintah menghapus Maluku dari peta Indonesia karena sudah tidak dianggap oleh Wiranto.

"Kan lucu ketika Bahwa para pejabat negara sudah tidak menganggap kami yang di Maluku sebagai bagian dari NKRI, maka adalah lebih baik apabila Bapak menghapus pulau-pulau Maluku dari Peta Indonesia, kalau perlu keluarkan kami Maluku dari NKRI agar Negara tidak perlu mengeluarkan anggaran sebagai cermin beban Negara terhadap orang-orang Maluku," kata Ketua Umum KKBMM Djamaludin Koedoeboen.

Menurut Djamaludin, pernyataan Wiranto tidak mencerminkan perangai pejabat negara.

"Perkataan Wiranto mencerminkan absennya pemerintah selama ini dalam urusan-urusan warga Maluku. Bahwa hal ini bukan hanya soal gempabumi, tetapi dalam banyak hal, Negara kerap tidak hadir bersentuhan dengan kami yang di Maluku, kami sudah sering dikecewakan, sebagai contoh paling nyata ketika terjadi kerusuhan 20 tahun silam, Bapak Wiranto selaku Panglima ABRI telah gagal mengemban tugas, paling tidak mencegah warga negara berseteru," tegas dia.

Menko Polhukam, Wiranto mengatakan dalam waktu dekat dirinya akan berkunjung ke Maluku.

"Ya nanti saya mau ke sana (Maluku), ada rencana dalam waktu dekat ini," tegas dia lewat rilis yang diterima wartawan, di Ambon, Jumat (4/10).

Wiranto enggan menanggapi dari permintaan warga Maluku tersebut. Dia bahkan malah balik meminta wartawan untuk mendinginkan suasana.

"Tanggapannya enggak nanggapi. Anda (wartawan) yang mendinginkan, bukan saya," tandas dia.


from Berita Maluku Online https://ift.tt/3390OI1
via IFTTT

Subscribe to receive free email updates: