AMBON - BERITA MALUKU. Buku "Kami Baik-Baik Saja" yang merupakan suara dari Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) di Maluku resmi dilucurkan, yang merupakan kerjasama antara Clerry Cleffy Institute yang bermitra dengan Rumah Beta Maluku.
Peluncuran sekaligus bedah buku ini berlangsung di Amaris Hotel, Senin (02/12/2019), yang dihadiri, Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno, Psikolog Perdamian yang juga pendiri Clerry Cleffy Institute, Dwi Prihandini, Editor bukun "Kami Baik-Baik Saja", Zairan Salampessy, Penulis dan Rohaniawan Elifas Tomix Maispaitella, Direktur Rumah Beta Maluku, Evilin Theresa. turut hadir ODHA.
Wakil Gubernur, dalam sambutannya sangat kagum terhadap peluncuran Buku "Kami Baik-Baik Saja" suara dari ODHA. Dimana mereka memiliki kekuatan moral, fisik dan segalanya untuk bisa menuangkan isi hatinya lewat tulisan.
"Kalian telah berbuat sesuatu yang terbaik, artinya kalau orang ada dalam situasi seperti ini, dia apatis dan tidak mau berbagi. tetapi hari ini mereka ikut menyelematkan semua manusia yang ada di Maluku, dan secara luar dunia, dan tuhan juga akan tetap menjaga mereka dan sehat selalu," ujarnya.
Dirinya yakin, karya yang dibuat lewat Buku ini merupakan kepedulian dari ODHA kepada masyarakat Maluku dan secara luas di dunia, serta memberikan motivasi kepada generasi saat ini.
"Tuhan memakai mereka untuk berbagi, dan saya percaya selama teman-teman ini lakukan untuk kepentingan kemanusiaan, Tuhan akan menjaga kalian," ucapnya.
Sementara itu, Dwi Prihandini, Psikolog Perdamaian, sekaligus Pendiri & Direktur Clerry Cleffy Institute, mengatakan, buku yang diluncurkan ini bisa memberikan kekuatan kepada teman-teman yang belum berani membuka diri.
Untuk memperluas buku ini, dirinya akan alihbahasakan dalam bahasa Inggris di tahun depan dengan izin rumah beta Maluku.
"Harapannya, ini tidak berhenti di Maluku, tetapi saya ingin dunia international mengetahui bahwa mereka ada dan mereka berdaya," cetusnya.
Sebelum pelucuran buku ini, pihaknya telah memberikan dua pelatihan bekerjasama dengan rumah beta Maluku, yaitu pelatihan penguatan pertumbuhan pasca truma dan pelatihan menulis blog dan tekni realiksasi yoga.
Ditempat yang sama, Evelin Theresia, Direktur Rumah Beta Maluku, mengutarakan, buku ini menceritakan terkait bagaimana orang dengan HIV AIDS bisa bertahan hidup walaupun harus meminum obat setiap hari.
Buku yang diluncurkan ini, jelasnya bertujuan selain untuk mengedukasi masyarakat umum, juga memberi penguatan untuk teman-teman ODHA, sehingga ketika mereka mendegar dan membaca dapat memberikan inspirasi dan menghilangkan stigma dan diskriminasi.
Elifas Tomix Maispaitella, Penulis dan Rohaniawan, juga mengatakan, peluncuran buku ini adalah sebuah gebrakan dari ODHA yang meluapkan isi hati dengan jujur dan tulus. Karena selama ini masih ada banyak orang yang belum jujur mengungkapkan siapa diri mereka.
"ODHA telah jujur mengungkapkan siapa diri mereka dan kalau membaca buku ini, itulah sebenarnya apa yang mereka harapkan, mereka tidak ingin diterima, tetapi mereka ingin diakui sebagai bagian dari masyarakat, yang bisa berbuat banyak hal dan berkontribusi positif, bukan hanya untuk hal-hal secara fisik tetapi untuk pengembangan kapasitas manusia," tandasnya.
Ditanya, masih ada stigma dan diskriminasi terhadap ODHA di rumah-rumah ibadah, menurutnya hal tersebut harus dihentikan.
"Hari ini mereka telah keluar dari stigmanisasi diri, mari kita lihat bahwa ODHA bukan satu-satunya masalah kemanusiaan yang harus dibereskan namun ada masalah yang lain, dan hari ini ODHA sudah mengatakan bahwa sesungguhnya mereka bukan masalah, kami baik-baik saja dan bisa berkontribusi bagi banyak hal, bahkan bisa bagi Agama, Gereja, untuk memperbaiki diri dan teologinya sendiri," pungkasnya.
Peluncuran sekaligus bedah buku ini berlangsung di Amaris Hotel, Senin (02/12/2019), yang dihadiri, Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno, Psikolog Perdamian yang juga pendiri Clerry Cleffy Institute, Dwi Prihandini, Editor bukun "Kami Baik-Baik Saja", Zairan Salampessy, Penulis dan Rohaniawan Elifas Tomix Maispaitella, Direktur Rumah Beta Maluku, Evilin Theresa. turut hadir ODHA.
Wakil Gubernur, dalam sambutannya sangat kagum terhadap peluncuran Buku "Kami Baik-Baik Saja" suara dari ODHA. Dimana mereka memiliki kekuatan moral, fisik dan segalanya untuk bisa menuangkan isi hatinya lewat tulisan.
"Kalian telah berbuat sesuatu yang terbaik, artinya kalau orang ada dalam situasi seperti ini, dia apatis dan tidak mau berbagi. tetapi hari ini mereka ikut menyelematkan semua manusia yang ada di Maluku, dan secara luar dunia, dan tuhan juga akan tetap menjaga mereka dan sehat selalu," ujarnya.
Dirinya yakin, karya yang dibuat lewat Buku ini merupakan kepedulian dari ODHA kepada masyarakat Maluku dan secara luas di dunia, serta memberikan motivasi kepada generasi saat ini.
"Tuhan memakai mereka untuk berbagi, dan saya percaya selama teman-teman ini lakukan untuk kepentingan kemanusiaan, Tuhan akan menjaga kalian," ucapnya.
Sementara itu, Dwi Prihandini, Psikolog Perdamaian, sekaligus Pendiri & Direktur Clerry Cleffy Institute, mengatakan, buku yang diluncurkan ini bisa memberikan kekuatan kepada teman-teman yang belum berani membuka diri.
Untuk memperluas buku ini, dirinya akan alihbahasakan dalam bahasa Inggris di tahun depan dengan izin rumah beta Maluku.
"Harapannya, ini tidak berhenti di Maluku, tetapi saya ingin dunia international mengetahui bahwa mereka ada dan mereka berdaya," cetusnya.
Sebelum pelucuran buku ini, pihaknya telah memberikan dua pelatihan bekerjasama dengan rumah beta Maluku, yaitu pelatihan penguatan pertumbuhan pasca truma dan pelatihan menulis blog dan tekni realiksasi yoga.
Ditempat yang sama, Evelin Theresia, Direktur Rumah Beta Maluku, mengutarakan, buku ini menceritakan terkait bagaimana orang dengan HIV AIDS bisa bertahan hidup walaupun harus meminum obat setiap hari.
Buku yang diluncurkan ini, jelasnya bertujuan selain untuk mengedukasi masyarakat umum, juga memberi penguatan untuk teman-teman ODHA, sehingga ketika mereka mendegar dan membaca dapat memberikan inspirasi dan menghilangkan stigma dan diskriminasi.
Elifas Tomix Maispaitella, Penulis dan Rohaniawan, juga mengatakan, peluncuran buku ini adalah sebuah gebrakan dari ODHA yang meluapkan isi hati dengan jujur dan tulus. Karena selama ini masih ada banyak orang yang belum jujur mengungkapkan siapa diri mereka.
"ODHA telah jujur mengungkapkan siapa diri mereka dan kalau membaca buku ini, itulah sebenarnya apa yang mereka harapkan, mereka tidak ingin diterima, tetapi mereka ingin diakui sebagai bagian dari masyarakat, yang bisa berbuat banyak hal dan berkontribusi positif, bukan hanya untuk hal-hal secara fisik tetapi untuk pengembangan kapasitas manusia," tandasnya.
Ditanya, masih ada stigma dan diskriminasi terhadap ODHA di rumah-rumah ibadah, menurutnya hal tersebut harus dihentikan.
"Hari ini mereka telah keluar dari stigmanisasi diri, mari kita lihat bahwa ODHA bukan satu-satunya masalah kemanusiaan yang harus dibereskan namun ada masalah yang lain, dan hari ini ODHA sudah mengatakan bahwa sesungguhnya mereka bukan masalah, kami baik-baik saja dan bisa berkontribusi bagi banyak hal, bahkan bisa bagi Agama, Gereja, untuk memperbaiki diri dan teologinya sendiri," pungkasnya.
from Berita Maluku Online https://ift.tt/34Lbxte
via IFTTT