Pemkab Bursel Akan Mekarkan Kecamatan Leksula Barat

NAMROLE - BERITA MALUKU. Pemerintah Kabupaten Buru Selatan (Pemkab Bursel) akan memekarkan Kecamatan Baru. Salah satu Kecamatan yang sudah siap dimekarkan yakni Kecamatan Leksula Barat.

Kecamatan ini satu dari Dua Kecamatan yang sudah direncanakan untuk dimekarkan oleh Pemkab Buru Selatan. Dan untuk Kecamatan Leksula Barat, Desa Waimulang akan ditetapkan sebagai pusat/Kota kecamatan.

Hal ini disampaikan Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Setda Buru Selatan, Ridwan Nyio kepada media ini di ruang kerjanya, Selasa (28/1).

"Waimulang akan jadi ibu kota Kecamatan Leksula Barat, peresmian direncanakan dalam tahun ini," jelas Nyio.

Nyio mengatakan, penetapan peta dasar belum dilakukan, namun pusat kecamatan di Waimulang sudah disetujui oleh bupati sesuai kajian.

Dikatakan, jumlah desa paling sedikit 10 desa untuk 1 kecamatan. Dan usia desa minimal 5 tahun yang masuk dalam wilayah kecamatan baru.

"Untuk pembentukan kecamatan Leksula Barat suda mencukupi persyaratan pemekaran kecamatan baru," ujar Nyio.

Untuk satu kecamatan yang lain kata Nyio, pihaknya masih melakukan persiapan-persiapan pemekaran desa, dan sesuai rencana pemekaran kecamatan itu di wilayah Kecamatan Waisama.

Sebelumnya diberitakan, Bupati Buru Selatan Tagop Sudarsono Soulisa telah merencanakan memekarkan lagi 2 Kecamatan baru menjadi 8 Kecamatan dari sebelumnya 6 Kecamatan.

Hal itu ia sampaikan dalam arahannya pada acara Peresmian Desa Wafrain, Kecamatan Namrole, Rabu (22/1).

"Satu kebanggaan bagi saya, bahwa, seluruh dusun-dusun dan desa-desa yang saya bentuk itu hampir 95 persen adalah dusun atau desa masyarakat (adat) asli Buru Selatan," ujar Tagop.

Tagop katakan, ketika Kabupaten Buru Selatan dimekarkan pada tahun 2008 masih memiliki 51 desa. Sekarang kata Tagop, suda ada 81desa dan 6 desa persiapan. Sebut Tagop, dan dalam waktu dekat lagi ada 8 Desa Persiapan yang telah ia siapkan, dan direncanakan akan ada penambahan 2 Kecamatan yang baru.

"Sebagian besar hampir 40 desa lebih yang kita mekarkan itu, 85 persen desa adat yang dihuni oleh masyarakat adat Buru Selatan," jelas Tagop.

Ini menunjukan semakin baik, semakin hari semakin baik tingkat kesejahteraan dari masyarakat buru Selatan.

Tagop berharap, saat ini masyarakat suda harus berinovasi guna mendapatkan pendapatan tambahan, sebut Tagop, Pemerintah Daerah siap memberikan pembinaan pemberdayaan untuk itu.

"Kepala desa berkordinasi dengan Dinas Koperasi misalnya, Dinas Perikanan untuk membentuk nelayan-nelayan baru, berkordinasi dengan Dinas Perdagangan untuk mendapat bantuan-bantuan, Dinas Pertanian dan Dinas sektoral yang ada," tutur Tagop. (AZMI)


from Berita Maluku Online https://ift.tt/2RTTHza
via IFTTT

Subscribe to receive free email updates: