Corona Virus |
Channel News Asia, Jumat (24/1/2020), melansir Komisi Kesehatan Nasional China juga menyatakan bahwa otoritas setempat sedang memeriksa 1.072 kasus terduga virus corona.
Virus yang menyebabkan masalah pernapasan yang bermula di kota Wuhan, Provinsi Hubei, ini telah menyebar ke berbagai kota seperti Beijing, Shanghai dan Hong Kong. Bahkan kasus virus corona telah terkonfirmasi menyebar hingga ke Singapura, Jepang, Thailand, Korea Selatan, Taiwan, Vietnam dan Amerika Serikat (AS).
Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (23/1) waktu setempat menyebut wabah virus corona ini sebagai 'situasi darurat di China' namun belum menyebutnya sebagai epidemi internasional.
Dalam pernyataan terbaru, Komisi Kesehatan Nasional China menyatakan jumlah korban tewas bertambah menjadi 25 orang, setelah delapan pasien virus corona meninggal dunia pada Kamis (23/1) waktu setempat. Sekitar 259 kasus baru dilaporkan di berbagai wilayah China.
Dari total 830 kasus virus corona yang terkonfirmasi, sebanyak 177 kasus dipastikan dalam kondisi serius.
Sementara itu, Komisi Kesehatan Nasional China menyatakan 34 orang telah dinyatakan 'sembuh dan diperbolehkan pulang' dari rumah sakit'.
Wabah virus corona kali ini diyakini berawal dari satwa liar yang diperdagangkan secara ilegal di pasar hewan kota Wuhan dan menulari manusia. Virus corona pada umumnya menyebar antarhewan atau dari hewan ke manusia. Namun Komisi Kesehatan Nasional China menyatakan virus corona juga bisa menular antarmanusia.
Wabah virus corona kali ini memicu kewaspadaan tinggi karena banyaknya hal yang belum diketahui seputar virus jenis baru ini. Masih belum diketahui pasti seberapa berbahaya virus ini dan bagaimana virus ini bisa cepat menyebar antarmanusia. Diketahui juga bahwa belum ada vaksin bagi virus corona jenis baru ini, yang bisa menular lewat transmisi pernapasan. Gejalanya meliputi demam, kesulitan bernapas dan batuk-batuk.
Dalam upaya mengendalikan penyebaran virus ini, otoritas China menutup kota Wuhan yang berpenduduk 11 juta orang sejak Kamis (23/1) waktu setempat. Seluruh layanan transportasi, baik darat maupun udara, dihentikan sementara khususnya untuk yang bergerak keluar kota tersebut.
Beberapa jam kemudian, kota Huanggang yang berpenduduk 7 juta orang dan bertetangga dengan kota Wuhan, juga ikut ditutup.
"Isolasi 11 juta orang merupakan hal yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kesehatan umum," sebut perwakilan WHO di Beijing, Gauden Galea. WHO sejauh ini belum merekomendasikan untuk membatasi perjalanan atau perdagangan di wilayah China akibat virus corona.*** Meylin Hwa