Kasus Covid-19 Melonjak, Korsel Kembali Berlakukan Pembatasan Sosial



Seoul, Info Breaking News – Meski negaranya menjadi panutan bagi dunia terkait penanganan Covid-19, Korea Selatan mengumumkan akan kembali memberlakukan pembatasan sosial yang sempat dilonggarkan awal bulan ini.

Hal ini dilakukan menyusul terjadinya lonjakan kasus penularan baru yang baru-baru ini terjadi. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korsel melaporkan 79 kasus infeksi baru, dengan 67 kasus diantaranya berasal dari wilayah perkotaan Seoul, sehingga total kasus saat ini menjadi 11.344. Peningkatan itu tercatat sebagai kenaikan tertinggi sejak 5 April 2020 saat jumlah kasus mencapai 81.

Kasus-kasus baru yang utamanya berpusat di wilayah metropolitan Seoul, yang adalah tempat tinggal bagi setengah populasi Korsel, mendorong para pejabat untuk memperkuat aturan-aturan pembatasan sosial yang telah diredakan pada 6 Mei 2020.

Lonjakan kasus berasal dari gudang perusahaan e-commerce Coupang di Bucheon, sebelah barat Seoul, yang menyumbang 69 kasus. Alhasil 4.100 pekerja pun diminta lakukan isolasi mandiri. Para pengunjung gedung itu juga diperintahkan melakukan isolasi mandiri dan lebih dari 80 persen sudah dites Covid-19.

"Kami telah memutuskan untuk memperkuat seluruh langkah karantina di kawasan metropolitan (Seoul) selama dua minggu mulai besok sampai 14 Juni," kata Menteri Kesehatan Park Neung-hoo.

Museum, taman, dan galeri seni akan kembali ditutup mulai Jumat (29/5/2020) selama dua minggu ke depan, sedangkan perusahaan didesak memperkenalkan kerja yang fleksibel. Masyarakat diminta untuk bisa menahan diri agar tidak berkunjung ke tempat-tempat ramai, termasuk restoran dan bar serta menjauhi perkumpulan sosial. Sedangkan fasilitas keagamaan diminta lebih waspada.

Meski begitu, tidak ada penundaan terbaru terkait pembukaan kembali sekolah secara bertahap yang saat ini sedang berlangsung.

"Dua minggu ke depan sangat menentukan untuk mencegah penyebaran infeksi di kawasan perkotaan. Kita akan kembai kepada pembatasan sosial jika gagal," tambah Park.

Kementerian Kesehatan menyatakan pemerintah akan memaksakan pemberlakuan kembali kampanye pembatasan sosial secara keseluruhan jika negara itu mengalami lebih dari 50 kasus barus selama setidaknya tujuh hari berturut-turut.

"Kami memperkirakan jumlah kasus baru terkait gudang terus meningkat sampai hari ini saat kita melakukan tes terkait," pungkasnya. ***Jeremy



Subscribe to receive free email updates: