Pusat Kuliner Blora "Koplakan" tampak sepi di hari kedua lebaran, Senin siang (25/5/2020). Pada lebaran lebaran tahun sebelumnya tempat ini selalu dipenuhi pecinta kuliner. (foto: dok-ib) |
BLORA. Momentum lebaran yang biasanya membawa banyak rezeki untuk para pedagang sate di Blora, kini tak dirasakan lagi. Bahkan lebaran yang identik dengan banyaknya pengunjung wisata kuliner, kini sepi dan omsetnya anjlok tajam.
Pusat Kuliner Koplakan yang didominasi penjual sate khas Blora ini juga relatif sepi, begitu juga warung-warung sate lainnya di Jl. Gunung Sindoro, Jl. Gunung Sumbing dll. Hal ini diperkirakan karena pandemi Covid-19 yang belum selesai.
Mutia, salah satu penjual sate mengaku omset penjualannya saat lebaran kali ini turun drastis jika dibandingkan dengan lebaran tahun lalu.
"Omset penjualan turunnya banyak banget, lebih dari 50 persen. Mungkin hanya tinggal 30 persen saja. Tidak ada pedagang sate yang tidak mengeluh, semuanya kena dampaknya," ucap Mutia, Selasa (26/5/2020).
Dengan kondisi seperti ini, menurutnya pedagang sate juga tidak berani beli daging dalam jumlah banyak.
"Omset penjualan turunnya banyak banget, lebih dari 50 persen. Mungkin hanya tinggal 30 persen saja. Tidak ada pedagang sate yang tidak mengeluh, semuanya kena dampaknya," ucap Mutia, Selasa (26/5/2020).
Dengan kondisi seperti ini, menurutnya pedagang sate juga tidak berani beli daging dalam jumlah banyak.
"Efeknya para penjual daging di pasar juga mengeluh. Kemarin saat ke pasar, masih banyak dagangannya yang tidak laku," tambahnya.
Hal yang sama disampaikan Sungeb, penjual sate di Pondok Kuliner Koplakan. Dirinya merasa tahun ini sangat berbeda dengan lebaran lebaran sebelumnya.
"Biasanya H-7 sudah banyak pemudik yang datang, mulai memadati Koplakan untuk berkuliner Sate Blora. Namun kini gara-gara Covid-19, semuanya berubah. Sepi, sehingga memaksa kami memutar otak agar dapur tetap ngebul," ungkapnya.
Padahal menurut Sungeb, dengan dilakukannya revitalisasi Koplakan oleh Pemkab Blora di 2019 kemarin akan membawa rezeki di lebaran 2020 ini. Karena tempatnya kini semakin bersih dan nyaman.
"Akhir tahun lalu Koplakan ini baru selesai direvitalisasi dan diresmikan untuk pusat kuliner, eh ternyata kini ada virus corona. Tempatnya baru tapi semakin sepi. Semoga wabah ini segera selesai," harapnya. (ag-infoblora)
Hal yang sama disampaikan Sungeb, penjual sate di Pondok Kuliner Koplakan. Dirinya merasa tahun ini sangat berbeda dengan lebaran lebaran sebelumnya.
"Biasanya H-7 sudah banyak pemudik yang datang, mulai memadati Koplakan untuk berkuliner Sate Blora. Namun kini gara-gara Covid-19, semuanya berubah. Sepi, sehingga memaksa kami memutar otak agar dapur tetap ngebul," ungkapnya.
Padahal menurut Sungeb, dengan dilakukannya revitalisasi Koplakan oleh Pemkab Blora di 2019 kemarin akan membawa rezeki di lebaran 2020 ini. Karena tempatnya kini semakin bersih dan nyaman.
"Akhir tahun lalu Koplakan ini baru selesai direvitalisasi dan diresmikan untuk pusat kuliner, eh ternyata kini ada virus corona. Tempatnya baru tapi semakin sepi. Semoga wabah ini segera selesai," harapnya. (ag-infoblora)