Walikota Gunungsitoli saat terima Oponi WTP Tahun 2020 |Foto: Dok: wnc |
Gunungsitoli,- Pemerintah Kota Gunungsitoli kembali meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2019.
Opini WTP ini diterima langsung oleh Walikota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua bersama Wakil Ketua DPRD Kota Gunungsitoli Imanuel Ziliwu, seiring penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari Kepala BPK RI Perwakilan Sumatera Utara di Kota Medan, Senin (29/06/2020).
Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Gunungsitoli Agustinus Zega yang di konfirmasi wartanias.com, Senin (29/06/2020) membenarkan bahwa Pemerintah Kota Gunungsitoli kembali meraih Opini WTP tersebut.
"Alhamdulillah, Puji Tuhan, Pemko Gunungsitoli kembali meraih WTP Tahun ini," ujar Agustinus Zega.
Ia menjelaskan bahwa opini ini menjadi yang kedua diperoleh Pemko Gunungsitoli sejak tahun 2019 kemarin.
"Yang pertama adalah WTP 2019 atas laporan keuangan tahun 2018 dan tahun 2020 ini adalah WTP kedua atas laporan keuangan tahun 2019," ucapnya.
"Ini perolehan yang membutuhkan kerja keras dan sinergitas semua pihak, terutama dalam pengelolaan keuangan daerah. Kita bersyukur penyusunan laporan keuangan pemko Gunungsitoli tahun terakhir ini telah memenuhi prinsip-prinsip akuntansi yang cukup baik menurut BPK. Baik pengelolaan aset, penatausahaan aset maupun penatausahaan keuangan," jelas Agustinus.
Agustinus pun berharap prestasi ini bisa dipertahankan di tahun-tahun berikutnya.
Oleh karena itu, ia mendorong kerjasama dan komitmen seluruh elemen Pemko Gunungsitoli serta meningkatkan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
"Untuk kedepan banyak yang harus kita benahi sesuai apa yang menjadi rekomendasi dari BPK. Kita akan melakukan tindak lanjut, kemudian kita terus menyempurnakan penatausahaan keuangan kita, termasuk penatausahaan aset dan juga termasuk mengembangkan aplikasi yang memudahkan kita di dalam penatausahaan keuangan dan aset, " harapnya.
Yang paling penting menurut dia adalah Pemko Gunungsitoli harus disiplin mulai dari perencanaan, penganggaran dan penatausahaan dan juga pelaporan.
"Jadi semua itu satu gerbong mulai dari perencanaan, penganggaran, penatausahaan dan pelaporan," tambahnya. (Budi Gea)