Sajian sate ayam kalkun sebagai varian baru di kancah perkulineran Blora. (foto: cephalicaca) |
BLORA. Menyandang predikat sebagai Kota Sate, Kabupaten Blora memang punya beragam macam sate. Selain sate ayam, sate kambing, dan sate jagal (sapi) yang memang sudah banyak dikenal, kini ada varian lain yang mulai digandrungi masyarakat, yaitu sate ayam kalkun.
Sate ayam kalkun yang mulai dikenalkan sejak 5 tahun belakangan ini, kini telah memiliki penggemar tersendiri. Dagingnya yang empuk dipadu padankan dengan racikan bumbu yang pas, membuat lidah pengunjung ingin terus menyantapnya.
Lokasi penjualnya ada di Desa Sambongrejo, Kecamatan Tunjungan, yakni Jl.Maguan-Tunjungan kilometer 5 (arah Waduk Greneng) dengan nama Omah Kalkun Blora. Di tangan Keluk Pristiwahana alias Kelok lah, ayam kalkun ini diolah menjadi sate untuk pertama kalinya di Blora.
Lokasi penjualnya ada di Desa Sambongrejo, Kecamatan Tunjungan, yakni Jl.Maguan-Tunjungan kilometer 5 (arah Waduk Greneng) dengan nama Omah Kalkun Blora. Di tangan Keluk Pristiwahana alias Kelok lah, ayam kalkun ini diolah menjadi sate untuk pertama kalinya di Blora.
Menjadi alternatif kuliner baru di Blora, Sate Kalkun. (foto: cephalicaca) |
Dengan bumbu khas yang diolah Umi, istri Kelok, sate ini berbeda dengan sate-sate lainnya. Hal ini terlihat dari tekstur daging yang tebal dan bumbu kecapnya serta tambahan varian, seperti irisan bawang merah, cabe rawit dan tomat, layaknya sate kambing.
Cara membakar sate kalkun ini seperti sate lainnya. Potongan daging kalkun ini diiris dadu mirip sate kambing. Setelah itu dibakar di atas bara api hingga matang.
"Sate kalkun ini teksturnya lebih lunak dibandingkan sate kambing. Ketika disantap dengan nasi yang masih panas, rasanya menjadi lebih mantap," ucap Rizal, salah satu pembeli.
(lokasi Omah Kalkun Blora - klik Lokasi Omah Kalkun Blora)
(lokasi Omah Kalkun Blora - klik Lokasi Omah Kalkun Blora)
Sementara itu, Kelok menerangkan bahwa untuk mencicipi sate kalkun ini, satu porsi berisi 10 tusuk dibanderol dengan harga Rp 45 ribu. Selain sate kalkun, terdapat menu lainnya yang tidak kalah mantap, yakni rica-rica kalkun.
Sedangkan untuk rica-ricanya, menurut Rizal rasa pedasnya terasa. Kalau dimakan dengan nasi yang masih hangat dan minumnya teh anget, jadi gembrobyos.
Untuk memenuhi kebutuhan daging ayam kalkun, Kelok pun melakukan budidaya ayam kalkun sendiri di belakang rumahnya. Dia juga bekerjasama dengan komunitas ayam kalkun dari berbagai kota.
Hanya saja karena sedang ada pandemic Covid-19 ini, tingkat kunjungan pembeli di Omah Kalkun Blora berkurang. (dmz-infoblora)
Hanya saja karena sedang ada pandemic Covid-19 ini, tingkat kunjungan pembeli di Omah Kalkun Blora berkurang. (dmz-infoblora)